Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Mata uang digital, bitcoin dalam beberapa jam melonjak ke posisi US$ 11.000 atau setara Rp 148,5 juta per keping (kurs Rp 13.500/US$) pada Rabu waktu setempat. Padahal, sebelumnya bitcoin masih di level US$ 10.000 per keping.
Mengutip CNBC berdasarkan CoinDesk pada pukul 9:16 a.m. ET bitcoin sempat menyentuh posisi US$ 11.377 per keping, namun satu jam kemudian nilai bitcoin kembali di posisi US$ 10.777 per keping, ini adalah rekor volatilitas tercepat bitcoin dalam beberapa jam.
CIO dan managing partner BlockTower Capital Ari Paul menyebutkan secara inheren nilai bitcoin berpotensi terus meningkat dalam beberapa tahun.
"Namun juga ada kemungkinan harga bitcoin mengalami crash dan menyebabkan mata uang virtual ini 'murah'," kata Paul dikutip dari CNBC, Kamis (30/11).
Dia menyebutkan kapitalisasi pasar bitcoin kurang dari US$ 200 miliar ini menunjukkan peningkatan bisa terjadi lagi dalam beberapa tahun.
Pergerakan harga bitcoin yang cepat, memberikan keuntungan untuk orang yang membeli ketika harga masih di bawah US$ 10.000. Namun banyak analis yang tidak melihat potensi ini dengan cepat.
Paul menjelaskan seluruh analis menjelaskan ini adalah pergerakan yang fenomenal, pasalnya awal tahun ini nilai bitcoin masih kurang dari US$ 1000 per keping. Lalu melonjak di atas US$ 9.000 selama akhir pekan lalu.
Dengan pergerakan ini ada sekitar 300.000 pengguna yang bergabung dengan Coinbase sebuah platform terkemuka di AS untuk perdagangan bitcoin.
Sementara itu, bursa perdagangan bitcoin terbesar di dunia bitFlyer mengumumkan pada selasa lalu volume perdagangan dolar AS-bitcoin mencapai 21%. Menurut CryptoCompare perdagangan yen Jepang terhadap bitcoin masih mendominasi yakni sekitar 64%, sementara perdangangan menggunakan Won Korea Selatan tercatat 8%.
"Ini adalah fenomena global. Kemungkinan harga bitcoin bisa terus tinggi dari waktu ke waktu," kata Founder DataTrek Research Nick Colas dikutip dari CNBC.
Colas menyebutkan bitcoin juga mendominasi tren pencarian di Google. Afrika Selatan dan Belanda menduduki urutan pertama yang mencari informasi terkait bitcoin.
Selain bitcoin, mata uang virtual ethereum juga mencatatkan rekor tertinggi, berdasarkan CoinMarketCap ethereum tercatat US$ 519,85 per jeping. Kemudian bitcoin ofshokt, bitcoin cash diperdagangkan sedikit lebih tinggi mendekati US$ 1.619.36.
Mantan fund manager, Fortress Michael Novogratz memperkirakan hingga akhir 2018 nilai bitcoin bisa mencapai US$ 40.000 per keping.
Namun CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon menyebutkan mata uang digital ini adalah kecurangan. Lalu CEO BlackRock Larry Fink menjelaskan bitcoin bisa digunakan sebagai indeks pencucian uang.(dtc)