Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Dinas Kesehatan Kota Sibolga akan melakukan vaksinasi difteri terhadap warga diseusaikan umurnya. Hal ini untuk pencegahan sekaligus antisipasi penyebaran difteri.
Dinkes Sibolga memastikan sampai sekarang tidak ditemukan kasus difteri. Sebelumnya ada kasus gelaja difteri tetapi sudah dilakukan pencegahan dengan vaksinasi.
“Sempat dicurigai terinfeksi difteri, namun setelah diuji laboratorium, hasilnya negatif, dan sekarang pasien itu sudah sembuh,” ujar Kadis Kesehatan Yusuf Batubara SKM didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sri Wahyuni SKM MSi di kantor Dinkes Sibolga, Kamis (8/2/2018).
Yusuf mengatakan sejak ditemukan kasus tersebut, dinas kesehatan langsung melakukan langkah pencegahan, yakni melakukan vaksinasi di domisili pasien.
“Kami langsung vaksinasi di satu kecamatan di Sibolga Selatan, karena pasien itu tinggal di sana. Hal ini sesuai SOP, dan tahun ini akan dilakukan vaksinasi secara keseluruhan di tiga kecamatan lainnya,” sebut Yusuf.
Kabid P2P Sri Wahyuni SKM MSi menjelaskan, kasus difteri di Sibolga masih sebatas dugaan.
“Setelah pemeriksaan laboratorium dan dirawat 10 hari, hasil labnya negatif, yang bersangkutan tidak terinfeksi difteri,” ucap Sri Wahyuni.
Dinas kesehatan telah melakukan imunisasi massal dari umur 9 bulan sampai 8 tahun. Dilaksanakan tiga tahap yakni, saat kejadian, satu bulan dan enam bulan kemudian.
Karena tidak ada lagi kasus difteri, maka Dinkes Sibolgafokus menggelar imunisasi kepada masyarakat berdasarkan umur.
Usia dibawah 5 tahun diberi vaksin DPTHBhib, usia 5 sampai 7 tahun kurang 1 hari Vaksin DT, dan Usia 7 hingga dewasa diberi vaksin TD.
“Semuanya bisa dilakukan di Puskesmas secara gratis,” sebutnya.
Sri Wahyuni menambahkan stok vaksin cukup untuk satu tahun dengan target yang akan diimunisasi kurang lebih 6.000 orang berdasarkan usia.
“Usia 2 bulan kebawah 3.000 orang, balita 5 sampai 7 tahun 1.400 orang, anak sekolah hingga dewasa 2.000 lebih,” imbuh Sri.