Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com. Namanya Ucok. Dikenal sebagai preman parlente. Spesialisasinya adalah penipu ulung. Kalau urusan lobi-lobi ia jagonya. Bujuk rayunya tiada terkira. Tapi kalau urusan hati, ia luluh. Apalagi di hadapan Butet, kekasihnya. Ia pun mengaku, di dunia ini hanya ada dua orang yang ditakutinya. Pertama Butet dan kedua ibunya.
Di tempat yang berbeda di kampung halamannya, Samosir, ada situasi yang tidak mengenakkan. Di mana ada sejumlah investor yang bermaksud membeli satu wilayah milik masyarakat untuk disulap menjadi resort. Namun keinginan itu ditolak. Sang investor tak habis akal. Ia memobilisasi massa bayarannya untuk memprovokasi serta membujuk si pemilik tanah.
Kebetulan Ucok dan Butet sedang pulang kampung. Keberadaan Ucok itu segera dimanfaatkan sang investor. Sang investor memfitnah kepulangan Ucok untuk menguasai lahan masyarakat. Tak terima tuduhan itu Ucok pun melakukan perlawanan. Keduanya akhirnya terlibat cekcok.
Di sisi lain, Butet yang selama ini mengenal Ucok sebagai pengusaha sukses harus menahan kecewa setelah mengetahui apa sebenarnya profesi Ucok.
Demikianlah sepenggal kisah dalam lakon teater berjudul "Preman Parlente". Naskah teater ini akan dimainkan kembali untuk yang ke-27 kalinya sejak 2011. Rencananya pertunjukan ini berlangsung pada 2-3 Maret 2018 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
"Sejumlah artis nasional pun terlibat dalam garapan yang merupakan program Indonesia Kita 2018 ini. Antara lain Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Vicky Sianipar, Djaduk Ferianto, Obama (Orang Batak melawak) Siantar Rap Foundation dan sebagainya. Sedangkan sutradaranya adalah Agus Noor," jelas salah seorang tim kreatif, Paulus Simangunsong kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (21/2/2018).
"Preman Parlente" boleh dibilang bagian dari anasir budaya pop dari zaman lampau yang terus ada sampai di zaman now. Pertunjukan ini sebagai kritik sekaligus cara menertawakan diri sendiri.
Boleh jadi banyak kritik namun terkesan dengan muatan komedi. Tentunya setiap orang pasti punya kesan dalam menangkap pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam pertunjukan ini.