Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebingtinggi. Operasi ketentraman dan ketertiban umum (Trantibum) yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tebingtinggi berhasil mengamankan belasan orang gila (orgil) dan gelandangan dari sejumlah lokasi di kota itu, Selasa (27/2/2018). Kegiatan yang rutin dilaksanakan tersebut dalam rangka memberikan rasa aman dan tentram di tengah-tengah masyarakat.
Kepala Satpol PP Tebingtingggi M Guntur Harahap mengatakan, kegiatan ini secara rutin dilaksanakan untuk menertibkan orang gila, gelandangan dan pengemis, juga anak-anak punk yang berkeliaran di kota itu. “Patroli rutin yang dilakukan personil Satpol PP dilapangan yakni untuk menertibkan hal-hal umum di masyarakat seperti keberadaan orang gila dan gepeng yang mengganggu dan meresahkan masyarakat, sedangkan patroli khusus misalnya menertibkan surat IMB, izin reklame dan lainnya,” jelas Guntur.
Belasan orang gila yang diamankan ke kantor Satpol PP di Jalan Imam Bonjol kota Tebingtinggi tersebut sebelumnya didata, diberi makan, dimandikan dan dipotong rambutnya, bahkan pihak Satpol PP juga berkordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengobati orang gila dan gelandangan yang mengalami sakit.
Setelah di data, orang-orang gila yang berkeliaran di kawasan kota, seperti lapangan merdeka dan pusat-pusat keramaian tersebut akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing. “Umumnya orgil yang terjaring ini berasal dari luar daerah, kemarin ada keluarganya yang datang dari Kisaran mengambil, dari Aek Loba dan daerah lainnya. Bagi yang bisa menjelaskan darimana asal usulnya akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Kita akan terus menggelar operasi trantibum ini sampai Kota Tebingtinggi benar-benar bersih dari orang gila, gelandangan dan pengemis”, jelasnya.
Menurut Guntur, selain melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), Satpol PP juga memiliki tanggung jawab kemanusiaan, “Mereka juga kan manusia yang harus diperlakukan seperti manusia juga, makanya kami memiliki tanggung jawab kemanusiaan dalam menertibkan mereka, yang sakit kita obati, yang tidak punya pakaian kita berikan pakaian, mereka lapar kami beri makan,” terangnya.
Salah seorang warga Jalan Suprapto Kota Tebingtinggi, Acian mengakui keberadaan orang gila dan pengemis yang datang meminta-minta ke toko sangat meresahkan dan kebanyakan dari luar Kota Tebingtinggi. “Mereka sangat meresahkan kami, terkadang satu hari yang datang sampai 10 orang lebih. Kami berharap Pemko Tebingtinggi terus menertibkan para pengemis," pinta Acian.