Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta - Di tengah lesunya pasar smartphone dalam beberapa waktu terakhir, Samsung berhasil merebut kembali titel penguasa di industri tersebut dari Apple, dengan sejumlah nama asal China membuntuti keduanya di belakang.
International Data Corporation (IDC) telah mengumumkan statistik penjualan smartphone secara global sepanjang Kuartal I 2018. Samsung, Apple, Huawei, Xiaomi, dan Oppo menjadi pengisi lima besar peringkat sebagai vendor yang paling banyak menjual ponsel dalam periode tersebut.
Samsung menempati posisi teratas dengan market share 23,4%, meningkat sedikit dibanding Kuartal I 2017 dengan porsi 23,3%. Walau begitu, angka tersebut sudah cukup untuk melengserkan Apple yang sempat unggul tipis dengan market share hampir 20% di Kuartal IV 2017. Kemenangan Apple di kuartal itu mungkin berkat kehadiran iPhone 8 dan iPhone X, di kuartal-kuartal sebelumnya mereka belum dapat mengejar Samsung.
Meski demikian, vendor asal Korea Selatan mengalami penurunan dalam urusan pengapalan ponsel. Di 3 bulan pertama tahun ini, Samsung mengirim 78,2 juta unit smartphone. Angka itu turun hampir 2 juta dibanding torehan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 80,1 juta unit.
Apple menguntit di posisi kedua dengan market share 15,6%, meningkat dari periode yang sama di 2017 senilai 14,7%. Berbeda dengan Samsung, vendor asal Cupertino ini membukukan peningkatan dalam hal pengiriman ponsel, dari sebelumnya 50,8 juta unit jadi 52,2 juta unit.
Sedangkan Huawei, Xiaomi, dan Oppo secara berurutan masing-masing menempati posisi ketiga, keempat, dan kelima. Jika Huawei dan Xiaomi berhasil mencatatkan peningkatan baik dari sisi market share maupun pengiriman ponsel, Oppo justru mengalami penuruan di kedua aspek tersebut.
Secara keseluruhan, para vendor smartphone mengapalkan 334,3 juta unit pada Kuartal I 2018, berkurang 2,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama setahun lalu dengan torekan 344,4 juta unit. Pasar China menjadi penyumbang terbesar dalam menurunnya pengiriman ponsel secara global.
Pasar negeri Tiongkok tersebut mengalami penurunan volume hingga berada di bawah 100 juta ponsel dalam tiga bulan pertama tahun ini. Hal tersebut terakhir kali terjadi pada Kuartal III 2013.
"Secara global, termasuk China sebagai salah satu indikator utama, para konsumen smartphone masih menukar ponsel lamanya dengan seri yang lebih baru, tapi tidak banyak yang membeli smartphone keluaran paling baru sehingga pengirimannya pun menjadi berkurang," ujar Melissa Chau, Associate Research Director IDC.
"Banyaknya vendor yang mematok harga tinggi untuk ponsel flagship dalam kurun waktu 12-18 bulan terakhir menjadi salah satu penyebab utama tersendatnya siklus pembelian smartphone terbaru dalam satu semester terakhir," kata Anthony Scarsella, Research Manager IDC, sebagaimana tercantum dalam keterangan pada situs resmi firma tersebut.
Scarsella menambahkan, perangkat premium dengan harga terjangkau dapat menjadi solusi yang dibutuhkan pasar dalam paruh kedua tahun ini. Diharapkan, hal tersebut dapat meningkatkan kembali volume pengiriman smartphone secara global.
Sedangkan Chau menyimpulkan bahwa, jika melihat dari nilai dollar AS, pasar smartphone masih dapat tumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Hal tersebut juga didukung dengan kebutuhan konsumen terhadap perangkat-perangkat premium.(dtn)