Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 1, Musa Rajeckshah (Ijeck) dalam dua ronde Debat Publik Calon Gubsu selalu menanyakan tentang pemekaran daerah (Provinsi Tapanuli dan Provinsi Kepuilauan Nias) kepada rivalnya, pasangan calon Gubsu/Wagubsu nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (DJOSS).
"Artinya kita mau tahu juga, pemerintah yang akan datang bagaimana tentang Sumut. Memang selama ini yang sudah dirasakan nyaman, bersatu, kalau lah memamg pemekaran itu baik untuk masyarakat, oke, sama-sama," kata Ijeck saat ditemui usai Debat Publik ronde II calon Gubsu, di Hotel Adi Mulia, Medan, Sabtu malam (13/5/2018).
Ijeck menegaskan, poin penting dalam program pemekaran adalah untuk kesejahteraan masyarakat dan untuk pembangunan berkeadilan dan setara. "Sebenarnya itu poinnya," tegasnya.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan itu menilai, pembangunan di wilayah pantai barat sangat kurang. "Munculnya keinginan pemekaran itu adalah sebuah reaksi, Karena kita tahu di daerah pantai barat kurang pembangunan. Apakah jalan keluarnya harus seperti itu (pemekaran)," ujarnya.
Secara pribadi, Ijeck sepertinya, tidak keberatan dengan adanya wacana pemekaran. "Saya pribadi melihat tergantung masyarakat, jabatan ini amanah rakyat, artinya rakyat menginginkan itu dan memang kepentingan rakyat kepentingan kesejahteraan, pasti kita akan sambut aspirasi itu," bebernya.
"Tapi, bukan kita yang membuat keputusan, harus membawa itu ke pusat, sesuai aturan UU. Sekali lagi tujuannya Kesejahteraan rakyat dan kesetaraan pembangunan yang ada," katanya kembali menegaskan.
Sementara itu, Sihar Sitorus saat ditanya Ijeck soal pemakaran mengatakan, pemekaran merupakan kewenangan pemerintah pusat. Ada beberapa kriteria yang harus didapat apabila sebuah daerah ingin melakukan pemekaran.
"Sebenarnya ada yang lebih penting dari itu (pemekaran). Nias sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, khusunya dari sisi sumber daya alam," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Sihar, pihaknya akan hadir di tengah - tengah masyarakat Nias. "Nias perlu pembangunan fisik dan non fisik. Makanya kami akan hadir, alokasi anggaran untuk Nias akan diperbesar, anggarannya diambil dari efesiensi anggaran yang akan kami lakukan, mengundang pihak swasta serta mengajak BUMD yang ada untuk mengeroyok pembangunan di Nias," paparnya.