Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Pyongyang. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov berkunjung ke Pyongyang, Korea Utara (Korut) dan bertemu langsung dengan Kim Jong-Un, pemimpin rezim komunis itu. Dalam kunjungannya, Lavrov mengundang Kim Jong-Un untuk datang ke Rusia.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (31/5), kunjungan Lavrov ke Pyongyang ini, dimaksudkan untuk menyampaikan salam dari Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Kim Jong-Un. Undangan agar Kim Jong-Un berkunjung ke Moskow juga disampaikan dalam pertemuan ini.
"Datanglah ke Rusia. Kami akan sangat senang bertemu Anda," ucap Lavrov yang duduk berseberangan dengan Kim Jong-Un dalam pertemuan di Pyongyang pada Kamis (31/5) waktu setempat.
Kepada Kim Jong-Un, Lavrov menyatakan dukungan bagi deklarasi antara Korut dan Korea Selatan (Korsel) bulan lalu, yang berisi kesepakatan upaya menuju denuklirisasi Semenanjung Korea.
Dalam kunjungan ini, Lavrov juga bertemu dan berbicara dengan Menlu Korut, Ri Yong Ho. Bulan lalu, Ri dan Lavrov menggelar pembicaraan langka di Moskow di tengah upaya Korut meningkatkan hubungan dengan negara-negara kekuatan dunia. Kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA) menyebut kedatangan Lavrov ke Pyongyang ini atas undangan Ri.
Kunjungan ke Korut ini menjadi yang pertama bagi Lavrov sejak tahun 2009. Kantor berita Rusia, TASS, yang mengutip sumber delegasi Rusia menyebut Lavrov merupakan pejabat Rusia pertama yang ditemui langsung oleh Kim Jong-Un.
Kunjungan ini dilakukan menjelang pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Kim Jong-Un pada 12 Juni mendatang di Singapura. Lavrov mengatakan, Rusia berharap semua pihak mengambil pendekatan lunak dalam mewujudkan perundingan untuk membahas penyelesaian krisis nuklir di Semenanjung Korea dan tidak terburu-buru dalam mengupayakannya.
"Hal ini akan mewujudkan tidak hanya denuklirisasi seluruh Semenanjung Korea, juga mewujudkan perdamaian dan stabilitas berkelanjutan di seluruh kawasan Asia timur laut," ucap Lavrov seperti dikutip Kementerian Luar Negeri Rusia. (dtc)