Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Beredarnya informasi yang menyebutkan adanya pasangan calon Gubernur Sumatera Utara yang berusaha berbohong atau tidak jujur kepada rakyat menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Keinginan jutaan warga agar Sumut bangkit dan bergerak cepat sehingga bisa berdaya saing seharusnya direspon calon pemimpin dengan perilaku inspiratif berbasis kejujuran. Bukan malah berbohong
Srikandi DJOSS for Sumut 1 mengungkapkan keprihatinan tersebut dalam keterangan persnya, Jumat(9/6/2018). Dikhawatirkan jika pemimpin berkarakter tidak jujur atau suka berbohong yang memimpin, rakyat Sumut tidak akan kunjung sejahtera dan pengalaman buruk dijebloskannya gubernur kembali akan terulang.
"Saat rakyat menginginkan di Sumut lahir pemimpin yang bersih, jujur dan taat kepada hukum, aneh jika masih ada calon Gubsu yang berperilaku sebaliknya. Mencoba berbohong, sangat memprihatinkan," tegas Ketua Srikandi DJOSS for Sumut 1, Kariana Siringo-ringo.
Namun, Kariana enggan menyebutkan siapa pasangan calon Gubsu dimaksud yang telah memperlihatkan perilaku tidak jujur atau berbohong itu.
Mengingatkan sembilan juta lebih pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya di Pilgubsu 27 Juni mendatang, Kariana mengingatkan agar bersikap cerdas dan rasional. Jika sekarang saja calon Gubsu tersebut sudah terindikasi melakukan kebohongan, sangat terbuka kemungkinan dia akan melakukan kebohongan berikutnya ketika sudah terpilih.
Dia mengajak rakyat Sumut mengingat kembali slogan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengatakan "Berani Jujur Hebat". Calon pemimpin yang tidak berani bersikap jujur berpeluang menjadikan Sumut kembali terpuruk. Akibatnya akan terus tertinggal dari provinsi lainnya.
"Kami mengajak rakyat Sumut agar menjadi pemilih yang cerdas, memilih pemimpin yang berwatak baik yang selalu jujur dan tidak berbohong dalam tindakannya. Kita tidak menginginkan Sumut ini terus menerus dipimpin Gubernur bermasalah karena rakyat akan susah," tegas Kariana.
Sebelumnya, Ketua Bidang Organisasi Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI) Sumbagut, Ustaz Ade Darmawan menduga Edy Rahmayadi membohongi publik dengan menyatakan melaksanakan ibadah umroh guna menutupi kondisinya yang sedang sakit.
"Dia jujur saja mengaku kalau memang sakit, sakit itu kan hal biasa, namanya juga manusia. Edy jangan menggunakan Baitulloh yang suci dengan mengatakan umroh untuk menutupi bahwa dia sebenarnya berobat ke Malaysia," kata Ustaz Ade pada konferensi pers baru-baru ini.
Kepada awak media Ustaz Ade mensimulasikan dua cara untuk membuktikan apakah Edy benar berangkat ke tanah suci Mekkah melakukan umroh. Cara pertama masuk ke link kerajaan Arab Saudi tentang pembuatan visa atau izin tinggal. Cara kedua menginput data ke sistem SIPATUH Kementerian Agama.
"Saya tidak ada kepentingan apapun menelusuri apakah Edy benar atau tidak melakukan umroh. Namun sebagai calon Gubernur Sumut dia harus jujur ke rakyat, jangan berbohong," tegas Ustaz Ade yang juga pengelola perusahaan travel umroh ini.
Edy juga mempertanyakan motif Ustaz Ade Darmawan yang selalu mengungkit kepergiannya untuk umroh. "Untuk apa itu, yang dipersoalkan apa? Umroh itu hak pribadi saya. Yang dia persoalkan saya stroke atau tidak, kan gitu. Kalau mau itu, nanti saya berikan hasil scanning," ungkapnya.