Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Beijing. Otoritas China melayangkan protes kepada Amerika Serikat (AS) terkait laporan terbaru Pentagon. Sebabnya, laporan itu menyebut militer Chinakemungkinan sedang melatih tentaranya untuk menyerang AS dan sekutunya.
Dalam tanggapannya, seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/8/2018), otoritas China menyebut laporan terbaru Pentagon itu 'murni tebakan'. Kementerian Pertahanan China menyatakan pihaknya telah melayangkan nota protes kepada AS. China menyebut laporan terbaru Pentagon itu salah dalam menggambarkan niat strategis China dan melebih-lebihkan 'apa yang disebut sebagai ancaman militer China'.
"Militer China menyatakan perlawanan tegas terhadap hal ini dan telah melayangkan protes keras terhadap pihak AS," demikian bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan China.
Laporan terbaru yang dirilis Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, pekan ini, mengungkapkan bahwa China secara aktif mengembangkan armada pesawat pengebom jarak jauh. Disebut juga bahwa China 'kemungkinan besar' melatih para pilotnya untuk misi serangan menargetkan AS.
Laporan tahunan itu juga menyoroti upaya China dalam meningkatkan pengaruh global, salah satunya dengan anggaran pertahanan yang diperkirakan Pentagon, melebihi US$ 190 miliar pada tahun 2017.
Ditegaskan Kementerian Pertahanan China bahwa pihaknya berada dalam jalur pengembangan penuh damai dan mengupayakan strategi nasional yang defensif. Tidak itu, China juga disebut selalu menjadi kontributor bagi perdamaian dunia dan pelindung ketertiban global.
"Penguatan modernisasi militer China bertujuan untuk melindungi kedaulatan negara, keamanan dan kepentingan pembangunan, juga perdamaian global, stabilitas dan kemakmuran," tegas pernyataan itu.
"Reformasi militer China, pengembangan persenjataan dan kemampuan defensif dalam ruang internet adalah adil dan beralasan. Kritikan dalam laporan AS adalah murni tebakan," imbuh pernyataan Kementerian Pertahanan China itu.
Laporan Pentagon itu menyebut militer China atau People's Liberation Army (PLA) terus memperluas operasinya. Namun, sebut Pentagon, tidak jelas pesan apa yang ingin disampaikan China dengan mengerahkan pesawat pengebom 'di luar kemampuan unjuk gigi'. Diketahui bahwa tahun ini Angkatan Udara China mendaratkan sejumlah pesawat pengebom ke pulau-pulau buatan di Laut China Selatan, sebagai bagian dari latihan militer.
Ditegaskan oleh Kementerian Pertahanan China bahwa 'upaya pembangunan penuh damai' di Laut China Selatan menjadi hak China sebagai negara berdaulat. China balik mengkritik operasi kebebasan navigasi AS di perairan yang sama. Disebutkan oleh China bahwa laporan terbaru AS itu telah merusak rasa saling percaya antara kedua negara.
"Kami meminta pihak AS meninggalkan pola pikir era Perang Dingin, memandang konstruksi pertahanan dan militer China secara objektif dan rasional, berhenti merilis laporan-laporan terkait dan mengambil langkah nyata dalam memajukan dan melindungi pengembangan hubungan militer-ke-militer yang stabil," tegas Kementerian Pertahanan China dalam pernyataannya. (dtc)