Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Cilegon. Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono meminta kasus peluru nyasar di gedung DPR ditangani serius. Insiden peluru nyasar menurutnya tak boleh dianggap biasa
"Ini tidak bisa diterima begitu saja, dalam arti tidak boleh kita anggap ini biasa terjadi. Ini (peristiwa) unik dan harus ditangani secara serius kata AHY kepada wartawan usai memberikan pembekalan kepada kader Demokrat se-Banten di Cilegon, Kamis (18/10/2018).
AHY meminta polisi melakukan investigasi menyeluruh. Polisi diminta AHY menjelaskan secara rasional kasus peluru nyasar.
"Tentunya kita semua menuntut agar dilakukan investigasi secara utuh dan bisa dijelaskan secara rasional secara logis mengapa ada tembakan-tembakan tersebut yang juga mengancam jiwa dari para wakil rakyat kita," tuturnya.
"Oleh karena itu saya berharap dan kita semua berharap tentunya pihak kepolisian dapat melakukan investigasi termasuk juga mendatangkan ahli balistik untuk menjelaskan secara utuh bagaimana itu bisa terjadi," kata dia.
Selain itu, AHY ingin ada pencegahan agar insiden peluru nyasar tak terulang. Keamanan anggota DPR termasuk para pegawai menurutnya harus diutamakan.
"Tentunya keamanan dan keselamatan kita semua menjadi yang paling utama," ujar dia.
Dari dokumen hasil pemeriksaan yang diterima, ada 4 peluru yang ditemukan oleh polisi. Namun diduga ada satu peluru lainnya yang belum ditemukan karena tak menembus ruang kerja anggota DPR.
Polisi memberi kode keempat peluru itu Q1, Q2, Q3, dan Q4. Berikut detailnya:
- Q1 adalah peluru yang menembus ruang 1313, ruang kerja anggota Fraksi Golkar DPR Bambang Heri Purnama.
- Q2 menembus ruang kerja anggota Fraksi Gerindra DPR Wenny Warouw di lantai 16, tepatnya ruang 1601.
- Q3 menembus ruang kerja anggota Fraksi Demokrat DPR Vivi Sumantri Jayabaya, tepatnya ruang 1008.
- Q4 menembus ruang kerja anggota Fraksi Demokrat DPR Khatibul Umam Wiranu, tepatnya ruang 915.
Keempat peluru yang ditemukan dinyatakan identik. Semua peluru dinyatakan berasal dari pistol Glock 17, sesuai dengan pistol yang dipegang dua tersangka, IAW dan RMY. (dtc)