Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sastrawan Indonesia dinilai tidak hadir dalam berbagai persoalan yang tengah dihadapi masyarakat bangsa ini. Mereka kerap alfa dan tidak kedengaran sikap maupun gerakannya dalam membela masyarakat yang tertindas.
Demikian tanggapan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatra Utara (Sumut) yang mengaku mewakil masyarakat Sumut, Abyadi Siregar, dalam diskusi "Sastra Perlawanan" yang digelar Persma Suara USU bersama dengan Teater O, di pelataran Fakultas Ilmu Budaya (FIB) USU, Jalan Dr. Mansyur, Padang Bulan, Medan, Jumat malam (2/11/2018).
"Saya bisa bilang hampir tidak pernah mendengar perlawanan yang dilakukan para sastrawan. Misalnya, soal pelayanan publik yang selama ini mendeskriminasi rakyat kecil. Apa sastrawan tidak melihat ini sebagai persoalan," gugat Abyadi.
Abyadi melanjutkan, kalau memang kodrat sastrawan adalah perlawanan, harusnya ada sebuah gerakan yang sangat terasa di masyarakat.
"Saya sekarang ini menggugat sastrawan. Tadi dikatakan Bung Jones (medanbisnisdaily.com-red), kodrat sastrawan itu perlawanan, pertanyaannya masihkah kodrat itu dimiliki sastrawan kita?"
Juhendri Chaniago salah seorang narasumber diskusi menjawab dengan menyuguhkan pertanyaan balasan.
"Gebrakan selalu ada. Pertanyaannyam masihkah masyarakat mau mendengar suara sastrawan?"