Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan strateginya untuk pengembangan SDM Indonesia. Menurut Jokowi, yang paling mendasar adalah mengubah mindset atau pola pikir dari yang awalnya konsumtif menuju produktif.
"Salah satunya melalui penguatan kapasitas pemimpin-pemimpin kita, apalagi dalam merespons revolusi industri 4.0, kapasitas pemimpin dari tingkat desa, kecamatan, kelurahan, sampai pusat harus ada penguatan," ungkap Jokowi pada sambutannya di acara Kompas100 CEO Forum 2018, di Jakarta Convention Centre, Selasa (27/11/2018).
Menurut Jokowi harusnya pola pikir para pemimpin diubah dari yang sektoral ke arah yang lebih utuh.
"Ini kita harus dilihat sebagai sebuah keutuhan nggak bisa kita lihat dan berpikir per sektor-sektor, nggak akan maju," tambahnya.
"Jangan lagi kita berpikir prosedural. Semuanya harus goal oriented," ujarnya.
Jokowi juga mengatakan hal lain yang mesti didorong adalah pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan kerja.
"Kita harus banyak bangun agen-agen transformasi karena perubahan ini begitu cepatnya," tambahnya.
Jokowi mengatakan pekerja di Indonesia harus bisa naik kelas belum lagi dengan perkembangan teknologi yang membuat banyak hal baru muncul. Menurutnya, para pemimpin perusahaan sudah seharusnya bisa memberikan pelatihan keterampilan baru bagi para pekerjanya.
"Saya sudah bicara ke Kementerian Keuangan untuk bisa berikan super deduction tax untuk perusahaan maupun BUMN yang beri training pegawainya. Melatih para karyawannya, para pekerjanya, untuk bantu naikkan kapasitas mereka," ungkapnya. (dtf)