Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Forum Syuhada Indonesia (FSI) dan Gerakan Pemuda Islam (GPI) menyatakan tak ingin ada unsur politis di Reuni 212. Mereka menilai Reuni 212 sebagai ajang silaturahmi umat Islam di Indonesia.
"Saya, kami di sini, hanya ingin merekatkan tali ukhuwah kita, saudara sebangsa dan seiman, tanpa tendensi politik, saya tegaskan, tanpa tendensi politik, juga tendensi calon presiden," kata Panglima Forum Syuhada Indonesia, Diko Nugraha, di Jl Menteng Raya 58, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2018).
Diko mengatakan Reuni 212 dilatarbelakangi semangat tauhid dan semangat persaudaraan antar umat Islam. Diko tak ingin semangat tersebut kemudian dikaitkan dengan politik.
"Ini adalah nilai ilahiyah, kami tidak akan berani mencampur hal-hal yang berkaitan tentang politik, karena ukhuwah ilahiyah," ucapnya.
Diko menegaskan anggota FSI tak akan ada yang membawa atribut berbau politik. Diko juga tak ingin ada pihak yang menghalangi acara ini karena sah secara konstitusi. Dia mengatakan Reuni 212 jadi momentum kebanggaan umat Islam di Indonesia.
"Tapi ingat, siapapun yang menghalang-halangi reuni akbar ini, maka dia akan berhadapan dengan umat Islam. Dan saya tegaskan, kami tidak membawa politisasi apapun pada reuni ini, mau dia caleg, mau dia partai, kami tidak ada urusan dengan itu. Apabila ada alat peraga dalam reuni ini, kami tidak akan segan untuk menurunkan atribut tersebut karena akan merusak segenap umat," papar dia.
"Ini murni pengorbanan umat untuk membela agama dan bangsanya, oleh karena itu, kami secara tegas 'tauhid yes, politik no'," sambung Diko.
Di lokasi yang sama, Ketua Gerakan Pemuda Islam (GPI), Zulham Arif, mengatakan Reuni 212 jadi catatan sejarah bangsa. Zulham menilai Reuni 212 jadi momen mempertegas jati diri umat Islam Indonesia.
"Bagi kami, reuni ini adalah komitmen bagi kami untuk mempertegas jati diri umat Islam Indonesia. Kami menyimak mengamati menganalisa, bagaimana pergerakan umat islam akhir-akhir ini. Jadi kami berharap acara ini menjadi konsolidasi umat Islam dapat bertukar pikiran, silaturahmi," kata Zulham.
Senada dengan FSI, GPI juga menyatakan tak ada anggotanya yang membawa simbol politik. GPI juga menyatakan tak berafiliasi dengan partai manapun serta mendukung capres manapun.
"Kami berharap, bahwa apa yang menjadi kegiatan reuni ini tidak dicederai oleh kepentingan sesaat karena sebentar lagi memasuki tahun politik. Dan tidak menjadi mencederai acara silaturahmi ini," katanya.
"Jadi, kalau nanti ada oknum, atau pribadi yang menunjukkan simbol politik. itu bukanlah bagian dari kami. Kami FSI dan GPI menegaskan tidak mendukung capres siapa pun, dan berafiliasi dengan partai mana pun. Ini hanya silaturahmi, dan diajarkan oleh Islam," sambung Zulham. dtc