Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Terkait kegiatan Safari Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di sejumlah kabupaten/kota di kawasan pantai timur Sumatra Utara yang dihadiri calon wakil presiden Sandiaga Uno, diingatkan agar tidak menarik kegiatan keagamaan tersebut ke arah politik praktis. Tidak menjelma menjadi arena kampanye.
Oleh karenanya, hajatan tersebut tidak boleh melibatkan tim kampanye yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum, tidak menggunakan atribut partai, atribut tim kampanye, alat peraga kampanye serta bahan kampanye.
"Pesta demokrasi harus dimaknai sebagai perayaan kegembiraan. Setiap caleg dan capres diberi ruang terbuka mengkampanyekan visi, misi dan program kerja. Akan tetapi ada batasannya, rumah ibadah dan kampus tidak dibenarkan menjadi tempat kampanye, termasuk juga kegiatan keagamaan," kata anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan menjawab medanbisnisdaily.com, Jumat (7/12/2018).
Setiap pihak, terang Sutrisno yang juga Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan, setiap peserta hak harus berkompetisi secara jujur, fair dan terbuka. Apakah satu kegiatan seperti yang akan diikuti Sandiaga murni untuk ibadah atau terdapat unsur kampanye.
"Sejak ditetapkan menjadi pasangan capres, sulit memisahkan kegiatan para pasangan calon dari aktivitas yang berkaitan dengan kampanye. Untuk itu Badan Pengawas Pemilu harus proaktif melakukan pengawasan," tegasnya.
Sebagaimana dibenarkan anggota tim pemenangan pasangan Prabowo-Sandiaga, Abdullah (Partai Keadilan Sejahtera), Sandiaga Uno akan melaksanakan Safari Maulid pada 10-11/12/2018. Dia akan hadir di Mandailing Natal, Padang Sidimpuan, Padang Lawas Utara, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Asahan.
"Iya benar, Sandiaga akan berada di Sumut melaksanakan Safari Maulid di beberapa daerah," ujar Abdullah.