Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ombudsman RI Perwakilan Sumut menyebut banyak fasilitas publik yang ada di Kota Medan justru tidak memiliki fungsi dan manfaat, padahal sudah dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit.Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar menyebut beberapa fasilitas publik yang tidak bermanfaat, seperti trotoar bagi pejalan kaki, jalan pemandu bagi tunanetra (guiding block), ruang terbuka hijau (RTH) atau taman kota, jembatan penyeberangan dan tempat parkir di instansi pemerintah.
Kata Abyadi, dari segi fungsi, keberadaan sarana dan fasilitas-fasilitas publik ini sangat penting bagi masyarakat. Namun faktanya, keberadaan beberapa fasilitas-fasilitas publik tersebut justru tidak bermanfaat bagi masyarakat.
"Trotoar di Kota Medan justru banyak tidak bisa digunakan pejalan kaki dengan berbagai penyebab. Misalnya sudah menjadi tempat pedagang menggelar dagangan, menjadi lokasi parkir dan sebagainya. Begitu juga jalan pemandu bagi tunanetra (guiding block) yang juga sudah ditutup dagangan para pedagang," katanya, di Medan, Minggu (5/5/2019).
Diakuinya memang, ada beberapa titik trotoar dan pemandu jalan bagi tunanetra yang sudah bagus. Sebut misalnya di sepanjang Jalan Sudirman, Jalan Diponegoro dan Jalan Imam Bonjol. Trotoar di kawasan ini benar benar bersih dan dapat maksimal digunakan masyarakat pejalan kaki.
Tapi juga harus diakui, banyak trotoar dan pemandu jalan bagi tunanetra yang dibangun di Kota Medan juatru tidak ada gunanya. Karena faktanya tidak bisa digunakan pejalan kaki dan kelompok disabilitas karena beberapa faktor. Umumnya disebabkan, trotoar sudah ditutup dagangan pedagang.
Begitu juga RTH/taman kota. Harus diapresiasi, beberapa tahun belakangan, Pemko Medan terus melakukan penataan taman-taman kota di Medan, sehingga memperindah wajah kota. Namun, pengelolaan taman kota justru sering tidak nyaman bagi masyarakat akibat beberapa hal. Misalnya karena para pedagang yang tidak tertata, kurangnya kebersihan taman, toilet dan parkir yang bayar, dan sebagainya.
"Fasilitas publik lainnya yang sebetulnya juga sangat penting adalah Sky Bridge di sisi timur Lapangan Merdeka Medam. Terlebih bila lokasinya di tempat tempat yang ramai, seperti Sky Bridge yang menghubungkan Stasiun Kereta Api (KA) dengan Lapangan Merdeka. Fasilitas umum ini sangat penting. Sayangnya, sudah beberapa tahun pengerjaannya, setelag selesai malah terbengkalai. Sehingga, fasilitas umum ini menjadi tak bermanfaat," sesalnya
Tidak hanya itu, ada juga sarana umum yang justru menyusahkan masyarakat akibat terjadi kesalahan pengelolaan. Misalnya, adanya sejumlah ruas jalan yang menjadi pusat perbelanjaan (pasar). Selain itu, ada juga beberapa ruas jalan yang menjadi lokasi parkir. Kondisi kedua fasilitas umum ini menimbulkan kemacetan yang justru akhirnya meresahkan masyarakat sebagai warga kota.
Beberapa fakta ini membuktikan bahwa terdapat sejumlah sarana dan fasilitas fasilitas publik di Medan, keberadaannya sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebagai warga kota. Tapi akibat salah kelola dan tidak sesuai fungsinya, sarana dan fasilitas publik itu justru tidak ada gunanya bagi masyarakat. Bahkan, ada yang justru menyusahkan masyarakat karena menimbulkan dampak kemacetan.