Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini melanjutkan reli positifnya. IHSG ditutup naik 24 poin atau naik 0,4% di level 6.057. Level tertinggi IHSG berada di level 6.080 dan level terendah berada di level 6.037.
Penguatan IHGS ditopang oleh penguatan 8 sektor saham kecuali sektor pertambangan yang masih berada di zona merah.
"Saham infrastruktur menjadi pilihan kategori saham yang layak dikoleksi baik pada sub sektor penerbangan maupun telekomunikasinya. Pendapatan yang diterima perusahaan semakin meningkat hal ini sejalan dengan lonjakan tiket pesawat akibat arus mudik lebaran," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Jumat (24/5/2019).
Hari ini, saham PT Garuda Indonesia (GIAA) beli dikisaran 428-436/lembar dan jual di 460/lembar. Lalu saham PT Air Asia Indonesia (CMPP) beli di 180/lembar dan jual di 200/lembar.
Tak hanya itu, yang tak kalah menarik adalah saham infrastruktur sub sektor telekomunikasi. Saham-saham ini bergerak menguat (rebound) pasca pelemahan IHSG yang cukup dalam kemarin membuat nilai wajar perusahaan dibandingkan dengan harga saham menjadi tidak seimbang. Adanya pemakaian paket data yang membludak saat ini menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan.
Namun di tengah tekanan eksternal yang cukup kuat kemarin turut menekan pemulihan saham telekomunikasi. "Saya kira ini saat yang tepat bagi investor membelinya," katanya.
Untuk itu, Gunawan merekomendasikan saham ISAT yang beli di harga 1.900/lembar dan jual di 2.000/lembar, TLKM beli di 3.700-3.770/lembar dan jual di 3.900/lembar, FREN beli di 280/lembar dan jual di 300/lembar, dan EXCL beli di 2.780/lembar dan jual di 2.880/lembar.
Nilai tukar rupiah juga berhasil menguat cukup tajam yakni 0,6% di kisaran level 14.383/dolar AS. Penguatan ini sejalan dengan penguatan seluruh mata uang negara emerging market lainnya. Dolar tertekan seiring dengan perang dagang AS dengan Cina yang belum menemukan titik temu begitu pun dengan hubungan AS dengan negara Irak dan Eropa yang masih memanas.