Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Canberra, Australia merayakan Idul Fitri 1440 Hijriah di tengah musim dingin. Meski demikian Lebaran antar sesama WNI di Canberra tetap berlangsung hangat.
Perayaan Idul Fitri 1440 H bagi WNI di Canberra dilakukan bekerja sama dengan AIMF-ACT (Australia Indonesia Muslim Foundation-ACT). Prosesi acara dimulai dari salat Idul Fitri bersama hingga open house yang dilakukan Duta Besar RI untuk Australia Y Kristiarto S Legowo di kediaman resmi Wisma Indonesia.
"Tradisi Open House memang menjadi momentum spesial bagi masyarakat Indonesia yang jauh dari Tanah Air," ujar Kristiarto dalam ketarangan tertulis yang diterima, Kamis (6/6/2019).
Dia melanjutkan, momen silaturahmi antar WNI Canberra di hari raya Idul Fitri kali ini dapat menjadi tempat untuk melepas rindu akan kampung halaman di Tanah Air.
"Wisma Indonesia menjadi hangat dengan kehadiran masyarakat serta indahnya kasih sayang dan silaturahmi di antara kita," katanya.
Idul Fitri di KBRI Canberra dihadiri lebih dari 500 orang masyarakat Indonesia yang terdiri dari tokoh masyarakat, diplomat, kalangan profesional, dosen, mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga, dan diaspora Indonesia yang bermukim di kota Canberra dan sekitarnya. Hari itu Wisma Indonesia menjadi lebih padat daripada hari biasanya.
Selain WNI, ada juga sejumlah Duta Besar dari negara-negara sahabat, seperti dari ASEAN, serta diplomat dari negara-negara sahabat lainnya, seperti Korea dan Timur Tengah serta pejabat Pemerintah Australia. Para tamu disambut langsung oleh Dubes RI beserta Ibu Caecilia Legowo dan Wakil Kepala Perwakilan MI Derry Aman beserta Ibu Penny D Herasati.
Masyarakat Indonesia yang hadir antusias menikmati sajian masakan khas Nusantara yang telah disiapkan. Makanan khas Lebaran seperti opor ayam, sambal goreng, dan rendang tidak luput dari serbuan para tamu yang hadir. Selain itu juga disajikan berbagai masakan khas lainnya seperti sate ayam, sayur krecek, bakso malang, siomay dan wedang jahe.
Tak hanya umat Muslim saja yang hadir, tetapi juga berbagai perwakilan dari umat Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha.(dtc)