Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige.Direktorat Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berharap, ke depannya panitia Toba Caldera World Music Festival (TCWMF) lebih memperkuat aspek revitalisasi dan pemberdayaan masyarakat setempat.
"Harapan kami sebagai pendukung, dengan kegiatan ini aspek revitalisasi dan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat setempat terjadi, sehingga berdampak pada masyarakat setempat," kata Kurator Indonesiana Dirjenbud Kemendikbud, Lefidus Malau saat ditanya medanbisnisdaily.com di sela acara TCWMF 2019, di Bukit Singgolom, Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara, Sabtu (15/6/2019).
Diakuinya, beberapa hal di TCWMF 2019 tahun ini, masih belum disentuh secara maksimal. Salah satunya pendekatan kepada masyarakat setempat. Karenanya Ledifus berharap untuk ke depan, metode pendekatan masyarakat lebih mendapat porsi lebih banyak.
"Kalau perlu, sebelum acara digelar, panitia makan bersama dulu dengan masyarakat. Kearifan-kearifan lokal juga harus dihormati. Harus ada pendekatan kebudayaan," katanya.
Menurut Lefidus, hal itu memang tidak mudah, perlu proses panjang, apalagi perhelatan ini merupakan program rintisan. Tapi ke depannya harus sudah dijalankan karena merupakan tujuan yang utama. Pada saat evaluasi nantinya, tambah Lefidus hal itu akan mereka sampaikan kepada panitia.
Terpisah, Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo kepada medanbisnisdaily.com mengatakan, pihaknya berjanji akan menggelar kegiatan ini lebih baik lagi. Antara lain dengan memperbanyak pengisi acara baik musisi dari luar negeri, maupun talent-talent lokal. Soal berbagai masukan itu, Arie berjanji akan melaksanakannya.
"Saya sepakat pemberdayaan masyarakat merupakan tujuan utama. Memang itulah sasarannya. Karenanya tahun depan hal ini akan diperkuat," ujarnya.