Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-kisaran. Warga Desa Huta Padang, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan merasa memiliki tanggung jawab sosial terhadap longsornya badan jalan yang menghubungkan Asahan-Kabupaten Simalungun, di wilayah desa mereka. Lokasi jalan yang longsor itu berada setelah jembatan Sungai Silau di KM 50-51, Dusun I, Desa Huta Padang sudah lebih satu bulan terakhir. Jalan ini berstatus jalan provinsi.
MJ Sitorus, tokoh masyarakat setempat yang dihubungi wartawan mengatakan, mereka sudah berulang kali menyuarakan perhatian untuk jalan longsor ini ke instansi terkait namun belum ada respon.
“Sudah hampir dua bulan ini belum ada respon dari pihak berwewenang. Makanya anak-anak muda desa ini inisiatif menggalang dana dari warga dan pengusaha. Gotong royonglah anak muda ini bangun pembatas jalan supaya jadi penanda orang lewat,” kata MJ Sitorus saat dihubungi wartawan, Minggu (24/11/2019).
MJ Sitorus yang juga merupakan ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat ini mengesalkan lambannya penanganan untuk perbaikan jalan longsor ini. Jika tak diperbaiki kondisi jalan maka akan semakin parah.
Untuk melintas di lokasi, pengendara mobil tidak bisa saling berselisih. Harus ada yang mengalah. Kalau tidak salah satunya bisa saja terjebak dibibir jalan longsor yang langsung bertepi langsung ke jurang sedalam puluhan meter.
Tak hanya warga, dua kelompok pemuda desa setempat IPK dan GM Pekat IB ikut bahu membahu mengerjakan pembatas beton dan pembangunan tembok penahan air agar tak langsung masuk ke badan jalan yang longsor itu.