Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakil Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajekshah, meresmikan Masjid Nurul Ikhwan, di Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang, Jumat (27/12/2019).
Peresmiannya ditandai dengan gunting pita dan penandatanganan prasasti. Kemudian dia menyerahkan bantuan berupa sarung dan tali asih kepada anak yatim.
Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Masjid Nurul Ikhwan, Agus Salim, menyebutkan pembangunan masjid itu menghabiskan biaya sekitar Rp 4,3 miliar. Adapun dana itu bersumber dari ganti rugi pemindahan lokasi masjid.
Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, yang saat itu didampingi Asisten Administrasi Umum, M Fitriyus, dan Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut, Effendy Pohan, berharap setelah masjid itu berdiri dengan megahnya, masyarakat sekitar turut menjaga kemakmuran masjid.
"Jangan pula masjid sudah bagus tidak terisi dengan jemaah, mudah-mudahan masjid ini turut dimakmurkan oleh warga sekitar, dan menjadi tempat untuk anak-anak kita belajar agama di sini," ujarnya.
Pada kesempatan itu juga, Ijeck, menyampaikan harapannya, agar ke depan para hafiz Quran dapat manjadi imam masjid. Menurutnya saat ini banyak anak yang telah selesai sekolah menghafal Alquran, namun tidak tahu apa yang harus dilakukan.
"Sembari menunggu pekerjaan tetap, alangkah baiknya dengan ilmu yang telah ia miliki, kiranya bisa saling berbagi dengan jemaah lainnya dengan menjadi imam masjid, sembari juga bisa mengajarkan anak-anak kita untuk membaca Alquran dengan baik," ujar Ijeck.
Kemudian, Ijeck menyarankan agar warga sekitar mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Masjid Nurul Ikhwan, yang rela direlokasi pindah sedikit ke belakang demi menyukseskan program pelebaran jalan pemerintah.
"Masjid ini duluan mundur dari pada rumah warga. Kalau lah masih ada rumah-rumah yang belum mundur dari batas pelebaran jalan mohon lah ikut mendukung program pelebaran jalan ini, agar rencana pembangunan kita lekas terealisasi. Tidak mungkin lah pemerintah melakukan hal yang semena-mena," ujar Ijeck.