Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan pertumbuhan ekonomi selama lima tahun ke depan berada di kisaran 5,6-6,2%. Hal itu juga menjadi keputusan sidang kabinet paripurna (SKP) mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2020-2024.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ Kepala Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan target pertumbuhan ekonomi selama lima tahun ke depan sangat optimis.
"Kita tentu harus tetap optimistis dan kita mengambil di angka di antara 5,6-6,2%. Rata-rata ini ya selama 5 tahun ke depan," kata Suharso di kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Untuk mencapai pertumbuhan tersebut, Suharso mengaku akan dicapai secara bertahap. Di mana pada tahun 2020 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di level 5,3% dan setiap tahunnya meningkat hingga rata-rata lima tahun di atas 6%.
"Kalau dilihat mulai dari 2020 kita berharap bisa 5,3% kemudian meningkat secara bertahap sampai nanti kita harapkan di atas 6% pada 2024," ujar dia.
Target pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam RPJMN 2020-2024 pun berbeda dengan rancangan teknokratik RPJMN yang terlebih dahulu disusun. Dalam dokumen tersebut, skema optimis pertumbuhan ekonomi diharapkan tumbuh rata-rata 5,4% - 6%.
Selama lima tahun ke depan juga, Suharso bilang bahwa tingkat kemiskinan akan berada di level 7%, tingkat pengangguran terbuka 4,3%, gini rasio ke level 0,374.
"Lalu penurunan emisi gas rumah kaca. Saya kira Paris Agreement yang baru kita prospek di sini adalah 27,3% dari 2018 yang sebesar 22,5%. Kemudian indeks pembangunan manusia itu diharapkan naik dari 71,39 ke 75,54," tambahnya.
Menurut Suharso, RPJMN 2020-2024 telah sesuai dengan visi dan misi presiden lantaran ada sekitar tujuh agenda prioritas khususnya soal pembangunan ekonomi. Pertama, ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkeadilan. Kedua, pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dalam rangka gini rasio dan kelompok penduduk.
Ketiga, sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing. Keempat, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Kelima, infrastruktur untuk ekonomi dan pelayanan dasar. Keenam lingkungan hidup dan perubahan iklim. Terakhir mengenai stabilitas politik, hukum dan keamanan, dan transformasi pelayanan publik.
"Demikian kita harapkan terjadi transformasi ekonomi dan rata-rata pertumbuhan ekonomi 5,6-6,2% dengan prasyarat atau kondisinya adalah penyederhanaan regulasi dan birokrasi," ungkap dia.dc