Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Aplikasi video TikTok kini baru digandrungi pengguna sosial media. Padahal aplikasi itu dulunya menuai kontroversi.
Kontroversi tersebut dimulai dari munculnya selebriti TikTok bernama Prabowo Mondardo atau dikenal sebagai Bowo Alpenliebe.
Di akun TikTok-nya saat itu, ia memiliki lebih dari 840 ribu penggemar dan video-video di akunnya disukai 7,4 juta kali.
Saat itu Bowo berusia 13 tahun ketika kepopulerannya di TokTok mencuat pada pertengahan 2018. Akan tetapi, yang membuat sosok Bowo kontroversial bukan hanya karena popularitasnya.
Bowo Alpenliebe kala itu membuat jumpa penggemar dengan tiket masuk seharga Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu.
Hal itu pun memicu berbagai kontroversi. Banyak yang mengatakan, diberlakukannya tiket masuk untuk bertemu dan berpose bersama Bowo adalah hal yang berlebihan.
Berbagai hinaan pun dilontarkan pada Bowo. Hingga menurut pemberitaan saat itu, sang ibu berhenti bekerja untuk melindungi anaknya.
"Kenapa anak saya banyak yang bully, ada yang berusaha memukul. Itu yang bikin saya nggak tenang. Makanya sejak kejadian itu saya berhenti kerja," kata ibunda Bowo, Ernawati, pada detikcom saat itu.
Tidak hanya karena sosok Bowo Alpenliebe yang membuat aplikasi TikTok menjadi kontroversi. Di waktu yang nyaris berdekatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) sempat memblokir aplikasi tersebut.
Alasannya, Kominfo mendapatkan pengaduan negatif perihal aplikasi tersebut. Akhirnya pada 3 Juli 2018, TikTok resmi diblokir oleh Kominfo.
"Benar, situs Tik Tok kami blokir. Banyak kontennya yang negatif terutama bagi anak-anak. Kami sudah koordinasi dengan Kementerian PPA dan KPAI," ujar Menkominfo Rudiantara dalam keterangannya saat itu.
Kini, saat kepopularitasan aplikasi itu semakin menanjak, Kominfo justru ikut-ikutan membuat akun TikTok sebagai mana diwartakan oleh sejumlah media. dtc