Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Fenomena virus corona, dan korban kematian, tampaknya berpusat di kota-kota besar, dan merembes ke daerah. Gejala ini terjadi di banyak negara di berbagai belahan dunia.
Di New York City, kota terbesar di AS, jumlah kematian tercatat lebih dari seperempat angka korban jiwa di seluruh AS. Demikian menurut penghitungan Johns Hopkins University.
Karena bisa menghadapi risiko tertular, banyak orang yang keluarganya sakit parah di New York City akhirnya tidak bisa menemui orang orang-orang terkasih pada akhir hayat mereka.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, Sabtu (4/4), bahwa virus corona telah membunuh 630 orang, astaga, hanya dalam 24 jam di negara bagian itu.
Cuomo berkata, sejauh ini telah 3.565 orang di New York meninggal. Keadaan paling menghawatirkan terlihat di Long Island, di timur New York City. Di sini, jumlah kasus virus corona "seperti penyebaran api" yang menjalar bagaikan api dalam sekam.
"Kita belum berada di puncak, kita semakin dekat. Menurut perkiraan kami, kita berada dalam kisaran tujuh hari," kata Cuomo.
Jumlah kasus virus corona COVID-19 di Amerika Serikat saat ini merupakan yang terbesar di dunia. Lebih dari 306.000 di AS telah dinyatakan positif. Sudah 8.300 orang kehilangan nyawa, menurut penghitungan Reuters.
Bahkan, akan terjadi lonjakan jumlah kematian di AS dalam beberapa hari mendatang. Presiden Donald Trump meminta masyarakat bersiap-siap menghadapi kemungkinan tersebut, yang disebutnya sebagai dua minggu yang paling berat. "Akan banyak orang yang meninggal," kata Trump kepada wartawan, dua hari lalu.
Para pakar medis di Gedung Putih telah memperkirakan bahwa pandemi tersebut bisa membunuh antara 100.000 hingga 240.000 penduduk Amerika. "Kita akan tiba pada masa yang akan sangat mengerikan," kata Trump di Gedung Putih.
Indonesia harus belajar dari AS. Pergerakan orang dari kota besar ke daerah harus dibatasi secara serius. Korban-korban yang berjatuhan seyogianya merupakan fakta yang mendorong masyarakat berdiam di kota masing-masing. Seraya patuh tinggal di rumah.
Lupakan sejenak berbagai alasan dan keluhan. Lagi pula hanya untuk sementara menunggu badai corona berlalu. Apalagi jika dibarengi dengan jaringan pengamanan sosial.