Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kabag Tata Pemerintah (Tapem) Setda Kota Medan, Ridho Nasution memastikan tidak ada instruksi dari Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution agar masyarakat penerima bantuan beras difoto sambil memegang secarik kertas bertuliskan
"SAYA ORANG TIDAK MAMPU PENERIMA BANTUAN".
"Hanya satu kecamatan yang memberlakukan seperti itu, inisiatif camatnya, tak ada instruksi dari pimpinan seperti itu. Tadi malam saya sudah hubungi Camat Medan Belawan Ahmad SP untuk memberikan teguran agar tidak melakukan hal seperti itu lagi," jelas Ridho, Rabu (8/4/2020).
Berdasarkan keterangan Camat Medan Belawan, Ridho menyebut kebijakan tersebut diambil agar bantuan yang diterima tepat sasaran. Sebab, tidak sedikit masyarakat mampu ikut meminta bantuan.
"Tapi sudah kita tegur, ingatkan, jangan seperti itu lagi. Kalau mampu dan tidak itu biar yang bersangkutan dengan Tuhan. Hanya Kecamatan Medan Belawan yang melakukan hal tersebut, kecamatan lain tidak ada," ucapnya.
BACA JUGA: Ombudsman: Cara Pemko Medan Bagikan Beras Merendahkan Masyarakat
Seperti diberitakan, Ombudsman RI Perwakilan Sumut mengkritik cara Pemerintah Kota (Pemko) Medan membagikan beras kepada masyarakat yang terkena dampak sosial penyebaran virus corona. Di mana, setiap penerima bantuan beras di foto sambil memegang selembar kertas yang bertuliskan " SAYA ORANG TIDAK MAMPU PENERIMA BANTUAN".
"Tidak manusiawi cara seperti ini," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar.
Kata Abyadi, masyarakat penerima bantuan beras 5 kg/KK difoto sambil memegang tulisan "SAYA ORANG TIDAK MAMPU PENERIMA BANTUAN" dianggapnya seperti penjahat.
"Kesannya penerima bantuan itu seperti apa, kayak penjahat. Jangan orang miskin dipermalukan seperti itu, kasihan," tuturnya.
Menurutnya, perlakukan seperti itu dilakukan karena Pemko Medan tidak mempunyai data valid tentang jumlah rakyat miskin.
"Kan mestinya kalau sudah punya data masyarakat miskin gak perlu difoto kayak begini," ungkapnya.
Oleh karena itu, Abyadi mendesak agar Pemko Medan melakukan pendataan warga miskin dengan baik. "Jangan ada masyarakat miskin justru tidak masuk data base, begitu sebaliknya," bebernya.
"Hanya 5 kg beras yang diberikan setiap KK, tapi masyarakat malah direndahkan seperti itu," tegasnya.
Seperti diketahui ada 980 ton beras dari Bulog yang dibagikan Pemko Medan kepada masyarakat yang terkena dampak sosial penyebaran virus corona.