Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Toba memberi edukasi kepada masyarakat tentang informasi sekaitan virus covid-19 supaya tidak diposting di media sosial sebelum ada pernyataan secara resmi dari lembaga atau pemerintah.
Berawal cuitan seorang warga Nurlentina Pasaribu di media sosial tidak bisa kembali ke rumahnya di Desa Lintongnihuta selama 5 hari usai menjenguk orang tua sedang sakit di Desa Paindoan, Senin(11/5/2020) dimana terkonfirmasi ada 1 orang warga positif hasil swab covid-19 di umumkan oleh pemerintah setempat disambut rasa khawatir warga desanya.
"Rasa khawatir tetanggaku meminta supaya saya meminta surat kesehatan sempat membuat diriku merasa terasingkan bahkan terpikir berlebihan sementara hubungan dengan yang di umumkan tidak ada dengan tempat tinggal orang tuaku yang sedang saya kunjungi," ujar Nurlentina Pasaribu,Sabtu(16/5/2020) di Puskesmas Tandang Buhit Balige.
Cuitan itu langsung ditanggapi Tim Gugus Tugas Kabupaten Toba dengan mengutus Ketua Ikatan Dokter Indonesia(IDI) dr. Freddy Sibarani, Sekretaris Humas Siti Nuraya Sirait, Kampus Kecamatan Tampahan didampingi Polres Toba Aiptu Marlen Sitanggang mengantar Nurlentina Pasaribu kepada keluarganya dengan lebih dulu memastikan kesehatan di Puskesmas Tandang Buhit dengan suhu tubuh relatif normal.
dr. Freddy Sibarani mengedukasi warga tentang virus covid-19 supaya tidak membuat tuduhan kepada sesama sebab untuk mengumumkan sudah diatur dalam protokol melalui berbagai tahapan hasil pemeriksaan oleh tim kesehatan resmi.
"Dukungan kita sebagai warga kepada pemerintah sangat dibutuhkan untuk memutus mata rantai wabah yang kita hadapi saat ini. Mari kita percayakan pemerintah bekerja bersama tim kesehatan sehingga secepatnya kita bisa keluar dari masalah besar yang sudah merusak seluruh kehidupan kita," sebutnya.
Untuk keberadaan Nurlentina Pasaribu yang berkunjung ke rumah orang tuanya di Desa Paindoan sama sekali tidak ada hubungan dengan yang disebut terkonfirmasi JS yang saat ini sedang dirawat di RS Martha Friska Medan.
"Klarifikasi ini hendaknya bisa menyejukkan semua warga dan tidak saling timbul kecurigaan berlebihan. Terpenting bagaimana virus itu tidak sampai masuk ke desa kita masing-masing melalui menjaga kesehatan diri kita sendiri menggunakan masker dan cuci tangan lebih sering," imbaunya.
Sekretaris Humas Gugus Tugas, Siti Nuraya Sirait juga mengimbau kepada masyarakat supaya ketika ada informasi maupun ditemukan masalah di masyarakat tentang virus covid-19 supaya menghubungi pemerintah desa maupun tim kesehatan dan bukan membuat status di media sosial.
"Harapan kita seluruh masyarakat dan pemerintah bagaimana musibah ini cepat berakhir, ketika ditemukan masalah tentu harus kita sepakati diselesaikan dan ditangani oleh yang berkompeten," katanya.
Kapolres Toba melalui Kabintibmas Polsek Balige, Aiptu Pol. Marlen Sitanggang mengimbau supaya masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial tidak menyinggung orang lain apalagi membuat berita hoax yang dapat membuat situasi ketertiban terganggu.
"Jangan kita sampai terjebak pada kesalahan atau melanggar undang-undang IT ketika itu fatal bisa berbuah masalah yang berhadapan dengan hukum," terangnya.
Suasana yang sempat bersitegang antara masyarakat akhirnya bisa saling berterima dan atas pemahaman yang diberikan oleh Tim Gugus Kabupaten seluruh hadirin saling bermaafan dan kembali ke rumah masing-masing.
Hadir dalam pertemuan edukasi kepada warga selain petugas Tim Gugus Kabupaten dan Polres Toba juga hadir Kepala Desa Holong Simanjuntak, tokoh masyarakat dan petugas kesehatan desa, perangkat desa.