Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Izin operasional pariwisata di Parapat, pintu masuk ke Danau Toba sudah dikeluarkan Bupati Simalungun, Jopinus Ramli (JR) Saragih. Dia pun sudah meninjau langsung persiapan penerapan new normal di Parapat, Minggu, 31 Mei 2020.
Kita paham maksudnya agar sektor pariwisata kembali diaktifkan untuk mempercepat pembenahan ekonomi masyarakat. Tentu saja tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran virus Korona atau Covid-19.
Syahdan, mencuat harapan akan memberikan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Simalungun antara Rp 500 juta-700 juta per bulan. Peluang ini, kata Kepala Dinas Pendapatan Pemkab Simalungin Fritz Ueki Prapanca Damanik berasal dari pajak hotel dan restoran. Apalagi dalam APBD 2020 ditargetkan sebesar Rp 9,5 miliar.
Dia menambahkan, dalam kondisi normal PAD dari pajak hotel dan restoran per bulan bisa diperoleh sekitar Rp 800 juta. Namun akibat dampak pandemi Covid 19 hampir seluruh hotel di Parapat sepi pengunjung.
Tapi pertanyaannya: apakah wisatawan yang datang memadai jumlahnya? Soalnya, BPS melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara per April 2020 turun sampai 87 persen jika dibandingkan dengan April tahun lalu. “April 2020 saja, jumlah wisatawan mancanegara hanya tinggal 160 ribu orang," kata Kepala BPS Suhariyanto, Selasa (2/6/2020). Ini, untuk seluruh Indonesia.
Dia mewanti-wanti dampaknya juga mempengaruhi sektor penyokong lainnya, seperti hotel, restoran, industri ekonomi kreatif, perdagangan, dan seterusnya.
Mungkin, ada baiknya ucapan Presiden Joko Widodo agar Indonesia tak buru-buru buka pintu untuk turis asing. Hal itu diungkapkannya pada rapat yang membahas tatanan new normal di sektor pariwisata, seperti disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (28/5/2020).
Kala itu Jokowi mengingatkan bahwa pandemi COVID akan membuka sebuah perubahan tentang tren pariwisata di dunia di mana isu health, hygiene, serta safety security akan menjadi pertimbangan utama bagi wisatawan yang ingin melancong.
Kira-kira bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang seperti solo travel tour, wellness tour, termasuk virtual tourism serta staycation.
Mungkin, sebaiknya lebih fokus kepada pariwisata domestik. Jika populasi Covid-19 sudah memiliki R0 di bawah 1, barulah sektor pariwisata dibuka. Begitulah!