Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Curah hujan tinggi sejak, Rabu (12/8/2020) dini hari membuat banyak kawasan pemukiman warga Medan tergenang. Informasi dihimpun banjir terjadi di beberapa lokasi seperti kawasan Menteng Raya, Medan Denai.
Banjir juga dirasakan Milla Saragih (30), warga Brayan, Medan Barat. Kata perempuan berkacamata ini, setiap musim penghujan, kini warga sekitar rumahnya terpaksa bersiap-siap menghadapi banjir. “Sejak jalan raya ditinggikan harus siap-siap banjir. Karena gang kami lebih rendah dari jalan raya. Jadi kalau hujannya lebih dari satu jam, udah pasti banjir la,” ungkapnya, Rabu (12/8/2020)
Kata Milla, sebelum jalan ditinggikan, banjir tidak pernah masuk ke gang rumahnya. Apalagi Kawasan tersebut dekat dengan Sungai Deli. “Jadi sekarang sudah jadi hal yang biasa di gang-gang sekitar sini,” terangnya.
Cerita yang sama juga diungkap Rialita Ginting (39). Warga Jalan Garu IV Medan Amplas ini mengaku sudah bertahun-tahun keluarganya merasakan banjir saat musim penghujan tiba.
“Ke rumah kami memang selalu langganan banjir jika curah hujan deras. Apalagi rumah kami dikelilingi bangunan yang lebih tinggi. Drainase tidak bagus di sini,” terang ibu tiga orang anak ini.
Menanggapi permasalahn banjir Kota Medan, Akademisi dari Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara (USU), Ivan Indrawan menuturkan masalah banjir di Kota Medan kasuistik. Di beberapa kawasan, berbeda permasalahannya.
“Ada yang sistem drainase sudah diperbaiki. Tapi drainase induknya (sungai), yang belum di normalisasi. Ada juga kasus beberapa wilayah di Medan memang cekungan-cekungan, sehingga untuk mengalirkan drainase perlu hal-hal khusus,” ungkap dia.
Untuk mengatasi masalah pada daerah cekungan, sambung dia, harus membuat alur baru untuk mengalirkan ke tempat yang lebih rendah. Namun permasalahannya, untuk membuat alur baru perlu pembebasan lahan. “Itu terkadang yang sulit dilakukan pemerintah,” terangnya.