Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ekspor minyak Arab Saudi ke Amerika Serikat tercatat merosot drastis. Ini merupakan yang terendah sejak 35 tahun lalu atau 1985.
Mengutip CNN, Rabu (2/9/2020), Direktur Riset Komoditas ClipperData Matt Smith menyebutkan saat ini minyak mentah asal Saudi ke AS terus berkurang.
Dia menyebutkan pada Agustus impor minyak AS dari Saudi hanya 264.000 barel per hari angka ini turun 50% dibandingkan periode 2019.
Pada Maret dan April lalu, Arab Saudi memang terlibat perang harga besar-besaran dengan Rusia. Selain itu pasokan minyak besar-besaran ke AS memang dirancang untuk membanjiri pasar dan menyingkirkan produsen minyak dengan biaya yang tinggi seperti di North Dakota, Texas, dan Okahoma.
Saat itu minyak mentah AS jatuh ke level negatif untuk pertama kalinya. Puluhan perusahaan minyak di AS bangkrut dan masih banyak lagi yang telah berada di ambang kebangkrutan.
Ketegangan Saudi dan Rusia itu membuat OPEC dan sekutunya memangkas produksi hingga akhirnya harga minyak kembali ke level US$ 43 hari ini.
Presiden Perusahaan Konsultan Rapidan Energy Group Robert McNally mengungkapkan jatuhnya impor minyak mentah AS dari Saudi ini belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut dia AS adalah pasar yang besar untuk para investor.
"AS memiliki pasar data yang transparan dan tepat waktu (Saudi) bisa mendapatkan keuntungan besar," jelas dia.
Presiden AS Donald Trump berpendapat strategi Saudi ini dikhawatirkan bisa merugikan perusahaan minyak yang ada di AS. Memang ada beberapa perusahaan minyak besar yang mengajukan kebangkrutan seperti Chesapeake Energy.
Kepala Strategi Komoditas di RBC Capital Markets Helima Croft mengungkapkan dari pengurangan pasokan minyak ke AS ini ada 'agenda politik' tersembunyi dari AS.(dtf)