Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Mansion peninggalan legenda musik Elvis Presley dirusak oleh aksi vandalis tak bertanggung jawab yang baru-baru ini dilakukan oleh orang tak dikenal. Mereka mencoret tembok Graceland di Memphis itu dengan tulisan seperti Black Lives Matter hingga Defund the Police.
Tulisan tak bertanggung jawab itu pun menutupi ribuan tulisan yang dibuat para fans Elvis usai mereka mengunjungi museum tersebut sejak 1982 lalu. Hal ini pun baru diketahui oleh petugas museum pada Selasa (1/9) pagi.
Para fans Elvis pun kecewa dengan tindakan vandalis tersebut. Mereka tak percaya jika protes disalurkan dengan cara yang salah.
"Kami berkendara pada pagi ini dan melihat hal itu. Kami tak mempercayainya. Kami benar-benar terkejut dengan hal itu," tutur Alice Self pada WMC5.
Bahkan saudara tiri Elvis, Bill Stanley, pun mengatakan jika kejadian tersebut sungguh mengecewakan dan membuatnya sedih.
"(Ini) salah satu hal yang paling menyedihkan di hidupku. Maksudku, selain hari di mana Elvis meninggal dunia, ini adalah kejadian yang hampir sama dengan hal itu," tuturnya.
Namun pendapat berbeda justru diutarakan oleh politisi dari Partai Demokrat Antonio Parkinson. Ia mengatakan jika tak ada yang salah dengan hal itu.
"Apa yang jadi permasalahan sebenarnya di sini? Setiap pengunjung yang datang ke Graceland menulis di tembok itu dan tak ada komplain. Jadi, sebenarnya yang dipermasalahkan adalah apa yang dituliskan, bukan pada fakta bahwa tembok itu ditulisi," ujarnya.
Sementara itu dari pihak museum menolak untuk berkomentar meskipun beberapa pekerja tampak berusaha untuk menghapus coret-coretan cat semprot di tembok tersebut.
Elvis Presley sempat tinggal di Graceland selama dua dekade sebelum meninggal dunia pada 16 Agustus 1977 di usia 42 tahun. Kediamannya itu dijadikan museum sejak 1982 dan dikunjungi 600 ribu orang per tahunnya. dtc