Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Hari ini, 10 November 2020, terasa berbeda dengan tahun sebelumnya. Momentum hari pahlawan di tengah Pandemi Covid-19 mengenang kembali momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Momen perjuangan heroik “Arek arek Surabaya” di bawah pimpinan Bung Tomo mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Momentum perjuangan 75 tahun lalu tersebut kembali kita kenang dan peringati sebagai “Hari Pahlawan”. Hari di mana kita mengingat kembali bahwa kemerdekaan bangsa ini bukan dari hasil pemberian negara lain, tetapi hasil dari jerih payah pahlawan yang dengan rela berkorban nyawa untuk negeri..
Untuk itu, peringatan hari pahlawan di tengah Pandemi Covid-19 kita mampu merealisasikan semangat kepahlawan dalam mengatasi penyebaran Covid-19 ini. Serta menjadi penolong bagi masyarakat yang berdampak Pandemi Covid-19. Serta, persoalan bangsa yang tengah mengalami krisis multidimensi. Persoalan besar bangsa seperti korupsi, narkoba, LGBT, hoaks, maupun berbagai musibah yang menimpa seperti gempa bumi, sunami, banjir, longsor maupun persoalan lainnya merupakan masalah yang harus diselesaikan dan dicarikan solusinya. Melalui semangat hari pahlawan 2020 tahun ini kita berharap bahwa peringatan hari pahlawan ini menggelorakan semangat kepahlawan para pemimpin bangsa atau stake holder lainnya agar mampu memperbaiki kondisi bangsa yang lagi ”sakit”. Memperbaiki kondisi masyarakat dan negara ke arah yang lebih baik. Mandiri dan bermartabat sejajar dengan bangsa lain di dunia baik dari sisi ekonomi, sosial, politik dan budaya.
Mengobarkan Semangat Pahlawan
Lantas setelah semua yang telah kita peroleh dari hasil perjuangan para pahlawan tersebut dan diperingatinya 10 November sebagai hari pahlawan nasional, apa yang mesti kita lakukan pada masa sekarang? Kita tahu bahwa persoalan yang kita hadapi sekarang ini adalah persoalan yang sangat berat. Penjajah memang tak lagi datang, tetapi bahwa model lain dari penjajahan itu sudah menjadi
Bangsa kita mengalami banyak persoalan yang menghambat arah negeri ini untuk melangkah maju kedepan. Berbagai persoalan besar bangsa di masa Pandemi Covid-19 membuat berbagai sendi kehidupan bangsa kita terpuruk. Munculnya kemiskinan, pengangguran, keterlantaran, ketunaan sosial, korban bencana dan masalah sosial lainnya. merupksan masalah yang menghambat perkembangan dan kemajuan bangsa.Perlu solusi dalam mengatasi persoalan yang muncul sebagai akibat pandemi Covid-19 ini.
BACA JUGA: Menghidupkan Kembali Pelajaran Pendidikan Moral Pancasila
Dengan demikian, pada momentum 75 tahun hari pahlawan ini sudah saatnyalah elite pemimpin negeri ini berhenti berbicara mengenai diri dan mereka saja. Sudah saatnya yang dibicarakan adalah bagaimana menyelamatkan negeri ini. Bangsa ini harus dibangkitkan kembali semangatnya untuk bangkit dan maju melawan ketertinggalan dari bangsa lain. Mari kita bangun bangsa dari segi moral, ekonomi, politik, sosial dan budaya, menuju masa depan bangsa yang adil, sejahtera dan damai. Hari pahlawan tahun ini sebaiknya kita maknai sebagai hari bangkitnya semangat pengorbanan atas kepentingan diri sendiri dan membangun kepercayaan, keyakinan penuh atas harapan masa depan bangsa yang lebih baik.
Menjadi Pahlawan
Menjadi pahlawan saat sekarang, tidak mesti cakap menggunakan bambu runcing, tombak dan bayonet seperti pahlawan tempo dulu. Karena, musuh yang dihadapi saat ini bukan bala tentara kaum penjajah yang tidak berprikemanusiaan. Tapi, musuh kita saat ini adalah Pandemi Covid-19. Serta dampaknya seperti kemiskinan, PHK, serta kondisi ekonomi masyarakat yang semakin terpuruk.
Untuk itu saat ini kita merindukan sosok pahlawan yang tidak lagi berperang dengan bambu runcing. Bukan juga pahlawan yang siap ”mati bunuh diri” hanya demi sebuah ideologi perjuangan. Apalagi pahlawan NATO (no action talk only) yang hanya pintar beretorika, namun nihil dalam tindakan. Akan tetapi, pahlawan yang mempunyai semangat kerja keras (ruhul jihad) untuk mengatasi Pandemi Covid-19 .Serta dampak yang ditimbulkannya.
Oleh karena itu,dibutuhkan pahlawan yang berani menjadi pioneer dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Memberikan penerangan kepada masayarakat betapa pentingnya pola hidup sehat. Menerapkan protocol kesehatan, seperti rajin mencuci tangan, menggunakan masker, serta menjga jarak. Dengan menjadi agent social of change di masayarakat kita sudah menjadi pahlawan di masa Pandemi ini.
Penutup
Bangsa Indonesia kaya dengan pahlawan masa lampau, tetapi miskin pahlawan masa kini. Setiap tahun pemerintah tidak pernah kehabisan stok untuk mengangkat tokoh masa lalu menjadi pahlawan nasional, sementara itu tidak satu pun putra bangsa saat ini dilirik untuk dijadikan pahlawan masa kini. Apakah di antara putra bangsa ini tidak ada yang pantas menyandang predikat pahlawan di masa Pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 yang belum berakhir sebenarnya merupakan lahan subur lahirnya pahlawan masa kini. Pahlawan yang berjuang tanpa pamrih mendedikasikan dirinya dalam mengatasi Pandemi Covid-19. Akhirnya kita berharap dengan semangat Pahlawan, 10 November 2020 lahir Pahlawan –pahlawan baru yang yang berjuang di tengah Pandemi Covid-19. Yang mencurahkan kehidupannya demi mengatasi penyebaran Pandemi Covid-19 di tengah kehidupan masyarakat Indonesia. Selamat Hari Palhlawan 2020!***
====
Penulis Guru di SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar, Simalungun.
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat/profesi/kegiatan (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]