Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tren transformasi digital saat pandemi Covid-19 di Indonesia berkembang pesat mengikuti tren dunia. Bahkan para pakar memprediksi pada 2023 mendatang akan ada lebih dari 500 juta aplikasi dan layanan digital secara global. Jumlah ini akan menyamai jumlah aplikasi yang telah dikembangkan dalam 40 tahun terakhir.
Menariknya, lanskap transformasi digital di Indonesia telah mengarah pada inovasi aplikasi berbasis pengalaman pelanggan dengan competitive intelligence yang mengarah pada kenyamanan dan keamanan pengguna dalam transaksinya. Kenyamanan ini juga dirasakan investor saham Indo Premier Sekuritas. Saat aplikasi IPOT diluncurkan 5 bulan lalu, hampir 70% transaksi saham masih dengan platform di desktop komputer. Namun kini volume transaksi dengan mobile app telah mencapai 77% dari keseluruhan single investor identification (SID) klien yang bertransaksi.
"Saat ini, tren transaksi saham sudah beralih ke mobile app. Tak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19 ikut mengerek penggunaaplikasi IPOT. Bahkan kini IPOT sudah menjadi main device pilihan investor karena aplikasi IPOT didesign dengan User Interface dan User Experience termutakhir," kata Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The, Rabu (18/11/2020).
Didominasi nasabah dari kalangan milenial dan usia produktif pada usia 20-35 tahun, aplikasi IPOT menjadi satu-satunya aplikasi untuk stock investing yang didesain dengan konsep stock-focused User Interface (UI), sedangkan banyak aplikasi yang ada masih didesain dengan function-focused UI. Stock-focused design sangat memudahkan investor dalam melakukan transaksi multiple stocks.
Moleonoto pun meyakini pandemi Covid-19 membuat masyarakat Indonesia cepat beradaptasi dalam berbagai transaksi online berbasis aplikasi. Indo Premier sebagai sekuritas anak bangsa yang terdepan dalam inovasi terkini di pasar modal, salah satunya melalui aplikasi IPOT, makin digandrungi investor karena aplikasi ini terbukti memudahkan investor dalam investasi reksa dana dan saham secara online.
Perusahaan sekuritas dalam negeri yang terdepan dalam inovasi online ini pun hingga saat ini telah mencatatkan jumlah investor retail lebih dari 300.000 SID.
"Di tengah pemberlakuan physical distancing saat wabah virus Corona merebak, jumlah investor ritel pun tumbuh pesat. Pandemi Covid-19 terbukti tidak hanya mengubah cara konsumen dalam berbelanja, tetapi juga dalam cara masyarakat melakukan transaksi online, seperti halnya dalam transaksi saham secara online berbasis aplikasi dengan mudah," katanya.
Kemudahan transaksi saham di Indo Premier ini dibarengi dengan layanan transaksi saham dengan deposit minimum yang sangat terjangkau, yakni cukup dengan Rp 100.000. Keterjangkauan ini membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat umum untuk mulai belajar dan memiliki pengalaman berinvestasi di pasar modal mulai detik ini juga.