Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Batu meteor yang ditemukan warga Sumatera Utara Joshua Hutagalung dikabarkan laku senilai 1,4 juta pound sterling setara Rp 26 miliar. Bila benar demikian, Joshua bisa memakai uang tersebut untuk membeli berbagai aset berharga, salah satunya emas.
Bila memakai harga jual hari ini, Joshua bisa membeli hingga 26.721,4 gram alias 26 kg emas Antam.
Sebagaimana diketahui, harga emas Antam hari ini dijual di level Rp 973.000 per gram. Demikian dikutip dari situs logam mulia laman perdagangan Antam, Kamis (19/11/2020).
Sedangkan, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam hari ini mencapai Rp 850.000 per gram. Harga buyback ini berarti, jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga emas tersebut.
Bila dijual lagi, misal di harga buyback Rp 1 juta per gramnya, maka Joshua bisa cuan hingga Rp 700 juta. Bayangkan, bila jual harga emas pada 5 sampai 10 tahun mendatang bisa melonjak berkali-kali lipat lebih dari harga tersebut, keuntungan yang didapat Joshua tentu berkali-kali lipat pula dari simulasi perhitungan tersebut.
Berdasarkan catatan detikcom, pada perdagangan New York 10 tahun lalu, tepatnya 16 Februari 2010, harga emas global di pasar spot saat itu adalah US$ 1.118,80 per troy ounce. Dalam setiap troy ounce sama dengan 31,103 gram emas. Sehingga, harga emas pada Februari 2010 per yaitu US$ 35,97 per gram atau Rp 335.869,87/gram.
Harga tersebut menggunakan asumsi kurs pada 16 Februari 2010 yaitu Rp 9.337,5. Jika detikers memiliki 1 gram emas yang dibeli pada Februari 2010, maka nilainya sekarang sudah meningkat sekitar 153,37%.
Sementara, jika dijual dengan asumsi buyback Antam harga Rp 776.000/gram, maka detikers meraup untung 131%.
Nah, bila lonjakan untung yang sama berlaku pada 10 tahun yang akan datang. Maka, Joshua bisa untung hingga Rp 34,06 miliar atau uangnya bakal bertambah menjadi Rp 60,06 miliar di 10 tahun yang akan datang.
Untuk diketahui, Joshua pertama kali menemukan batu meteor itu secara tidak sengaja. Pemilik usaha peti mati ini mengungkapkan awalnya ia mendengar suara riuh di langit saat ia berada di belakang rumahnya. Tidak berselang lama, dentuman keras pun terdengar tepat di samping rumahnya. Saat dicek, atap rumahnya antara ruang tengah dan dapur sudah bolong.
Setelah dicek, dia mendapati tanah di rumahnya sudah berlubang sedalam lebih-kurang 15 sentimeter atau seukuran sejengkal orang dewasa. Tanah sekitar lubang itu, menurutnya, juga tampak mengering.
Kejadian itu terjadi pada Sabtu, 1 Agustus 2020 lalu. Tak lama setelah itu, tepatnya pada 17 Agustus 2020, baru itu akhirnya ia jual ke seorang kolektor asal Amerika Serikat. Namun, menurutnya, ia tak menjual batu itu seharga Rp 26 miliar seperti yang diberitakan media Inggris melainkan hanya senilai Rp 200 juta. dtc