Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian ESDM memberikan teguran pada PT Freeport Indonesia (PTFI). Freeport ditegur karena lambat dalam membangun fasilitas pemurnian atau smelter.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, progres pembangunan smelter Freeport saat ini 5,86%. Smelter ini akan memiliki kapasitas 2 juta ton konsentrat tembaga.
"Kami sampaikan pembangunan smelter tembaga PTFI. Progres pembangunan smelter tembaga PTFI sampai saat ini mencapai 5,86% dan direncanakan beroperasi pada tahun 2023 dengan kapasitas 2 juta ton konsentrat tembaga per tahun," katanya dalam rapat dengan Komisi VII, Senin (23/11/2020).
Dia mengatakan, terkait evaluasi pembanginan smelter, Kementerian ESDM telah melayangkan karena terlambatnya progres kontruksi.
"Kementerian ESDM telah menyampaikan surat teguran nomor 1197/36 Dirjen Batu Bara DJB tahun 2020 tanggal 31 September 2020 atas terlambatnya konstruksi pembangunan fasiltias pemurnian PTFI tersebut," ujarnya.
Dia melanjutkan, pada tanggal 11 November 2020 PTFI telah menyampaikan tanggapan atas teguran tersebut. Dia mengatakan, Freeport Indonesia sudah memberikan notice to proceed ke Chiyoda untuk melakukan pekerjaan test pilling. Chiyoda sudah mulai melakukan pengadaan dan mobilisasi peralatan serta pekerja ke Gresik.
"Kegiatan fisik test pile drive di area prioritas pembangunan smelter baru dapat dilakukan pada akhir November 2020," ujarnya.(dtf)