Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Fast Food Indonesia Tbk selaku pengelola jaringan KFC di Indonesia mengibarkan bendera putih tahun ini. Perusahaan mengakui akan mengalami kerugian hingga akhir tahun.
Hal itu diutarakan perusahaan dalam hasil tanya jawab paparan public yang diunggah di keterbukaan informasi.
"Kalau di tahun 2020, mengenai proyeksi laporan laba rugi tadi disampaikan bahwa kami sudah merugi dan tidak dapat dipulihkan di akhir tahun. Dengan sisa kuartal terakhir, kami mengharapkan dapat recovery di tahun 2021," jawab perseroan dilansir dari website IDX, Selasa (15/12/2020).
Pihak perusahaan menegaskan sudah melakukan beberapa inisiatif untuk mengurangi pengeluaran. Di antaranya biaya operasional, gaji karyawan, rental, listrik, dan lainnya dengan tujuan mencapai break even point atau impas.
Namun hal itu tetap tidak bisa tercapai, oleh karena itu perusahaan mengalami kerugian. Sebab untuk mencapai impas, perusahaan harus mengantongi penjualan sekitar Rp 500-520 miliar.
Meski begitu perusahaan yakin tahun depan kinerja akan kembali pulih. KFC Indonesia menargetkan penjualan di 2021 mencapai Rp 7 triliun.
Untuk menunjang kinerja tahun depan KFC Indonesia menyiapkan belanja modal sebesar Rp 300-350 miliar.
Perusahaan menargetkan akan membuka 25 gerai lagi tahun depan dengan desain dan konsep yang lebih baik. Beberapa di antaranya akan dibuat seperti gerai KFC Kemang Timur, KFC Emerald Bintaro, dan KFC NBN.
Sekadar informasi di kuartal III-2020 Fast Food Indonesia mengalami rugi periode berjalan Rp 298,34 miliar. Torehan itu berbanding terbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan laba sebesar Rp 175 miliar.
Kerugian itu juga disebabkan pendapatan KFC Indonesia yang turun 28,47% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 5,01 triliun menjadi Rp 3,59 triliun.(dtf)