Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Barcelona - Tahu lagu Ada yang Hilang, yang dinyanyikan oleh Ipang? Mari ganti liriknya 'ada yang hilang dari perasaanku', jadi 'ada yang hilang dari Lionel Messi'.
Lionel Messi musim ini, berbeda sekali dengan Lionel Messi di musim lalu di Liga Spanyol. Gol dan assist-nya tidak terlihat lagi, Barcelona jadi kurang sip.
Barcelona sejauh ini menempati peringkat kelima Klasemen Liga Spanyol. Blaugrana mengoleksi 21 poin dari 13 kali pertandingan dengan rincian enam kali menang, tiga kali seri, dan empat kali kalah.
Ada banyak faktor yang membuat Barcelona memble. Mereka melepas mesin golnya Luis Suarez ke Atletico Madrid, punya pelatih baru Ronald Koeman, dan memakai banyak pemain-pemain mudanya.
Satu lagi, tentu yang paling utama adalah faktor Lionel Messi. Ya, La Pulga begitu julukannya tak seganas musim lalu.
Dilansir dari Marca, Lionel Messi punya perbandingan mencolok terkait kontribusinya di lapangan jika dibandingkan musim lalu. Dari 13 pertandingan di musim lalu, Messi mampu bikin 14 gol dan enam assist.
Musim ini, Messi baru bikin enam gol dan dua assist. Jelas, seperti ada sesuatu yang 'hilang' dari Lionel Messi.
Tak ayal, jelang musim ini sudah banyak drama dengan Lionel Messi yang jadi aktor utama. Dari ribut-ribut dengan manajemen, mau cabut dari klub, sampai permainan di lapangan.
Messi pernah bilang, dirinya tidak ambisius lagi untuk bikin gol. Yang penting, membawa timnya menang.
Hanya saja tampaknya, Barcelona masih begitu bergantung pada Messi seorang. Bergantung pada gol-gol dan umpan-umpannya.
Memang sih masih ada Antoine Griezmann, Martin Braithwaite, Philippe Coutinho, hingga Ansu Fati di lini serang. Griezmann sayangnya belum juga menemukan bentuk permainan terbaiknya dan Ansu Fati si anak muda itu lagi cedera panjang.
Maka mau tak mau, Messi lagi Messi lagi yang jadi andalan.
Lionel Messi sendiri memang sekarang lebih bermain lebih ke dalam untuk mengkreasi serangan. Bukan lagi sebagai ujung tombak.
Tapi rasanya, itu tak cukup untuk membawa Barcelona berlari kencang. Kembali, hal tersebut jadi PR besar bagi Koeman. dtc