Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - PSSI memutuskan menunda jadwal Kongres Tahunan ke Bulan Mei. Hal ini sekaligus menjadi penegas Shopee Liga 1 dan Liga 2 2021 tak digelar dalam waktu dekat.
Rencana semula, Kongres Tahunan PSSI sedianya digelar pada akhir Februari. Kongres Tahunan digelar untuk membahas program-program PSSI pada tahun sebelumnya sekaligus merancang program selanjutnya.
Sebelumnya sempat ada kabar kompetisi musim 2021 akan dibuka oleh Bhayangkara Solo FC di Stadion Manahan, Solo, awal Maret. Adapun kompetisi musim 2020 sudah resmi dibatalkan oleh PSSI.
Pada kongres juga biasanya diiringi dengan keputusan penentuan tanggal kick-off kompetisi domestik. Dengan ditundanya agenda ini, maka sudah dipastikan kompetisi sepakbola nasional kemungkinan besar baru akan digelar hingga pertengahan 2021.
Keputusan menunda kongres diambil PSSI dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar pada, Rabu (27/1/2021). Alasan penundaan, PSSI tak mau melanggar statuta federasi.
"Keputusan rapat Exco hari ini, Kongres PSSI 2021 akan dilaksanakan secara tatap muka dan digelar seusai Hari Raya Idul Fitri, tepatnya pada 29 Mei 2021. Exco PSSI memilih tanggal tersebut karena kami berharap pandemi COVID-19 sudah mereda," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam rilis federasi.
"Proses vaksinasi sudah berjalan secara menyeluruh dan diharapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah tidak ada," ujarnya lagi.
Menariknya, PSSI mau menggelar kongres secara tatap muka. Biasanya PSSI menggelar pertemuan-pertemuan secara virtual sejak pandemi melanda Indonesia.
Jika terlaksana, maka ini akan menjadi agenda PSSI pertama yang dilakukan secara langsung. Diharapkan terjadi dinamika perdebatan untuk menghasilkan keputusan yang tepat soal pengelolaan sepakbola dalam negeri.
"Exco PSSI menganggap penting untuk melaksanakan pertemuan tatap muka. Kami tidak ingin nantinya ada kendala sambungan internet yang tidak bagus saat Kongres bila berlangsung secara virtual," tutur Iriawan.
"Kami tidak ingin ketika ada masalah jaringan internet saat pemilik suara mengutarakan pendapat. Kami (PSSI) tidak ingin ada kesan PSSI membungkam suara voters. Kami ingin melihat langsung interaksi dengan voters. Selain itu untuk menjaga statuta dan marwah PSSI," ucapnya menjelaskan. dtc