Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng), Adhitia Melfan Tanjung mengklarifikasi pernyataan Arpan Panjaitan dalam sebuah media online yang menyebutkan jika Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani mengeluarkan kalimat tidak etis kepadanya saat berada di salah satu kafe di Kota Sibolga, Senin (18/1/2021).
Sebagaimana yang diketahui, pihak Arpan juga mengkaitkan kasus pembacokan yang dialaminya 5 hari kemudian, lantaran kejadian itu. "Saya baru baca beritanya tadi. Saya terkejut dengan adanya pernyataan saudara Arpan Panjaitan yang mengaku, jika Bupati Tapteng memaki dirinya gara-gara rokok," ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (30/1/2021).
Melfan menjelaskan, bahwasanya dirinyalah yang sebetulnya menegur Arpan Panjaitan untuk mematikan rokoknya. "Saya disitu (Cafe Matahari) dan yang menegur Arpan Panjaitan untuk mematikan rokoknya adalah Saya," ujarnya.
Dia menerangkan, dirinya saat itu bersama Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani memanmemang mengunjungi Cafe Matahari pada hari itu. Diwaktu yang sama, Arpan bersama teman-temannya juga ada di kafe dan duduk berdekatan Bakhtiar.
"Saya juga perokok, tetapi kita juga harus menghargai orang yang tidak merokok. Makanya saya tegur Arpan Panjaitan untuk mematikan rokoknya," terangnya.
Tetapi, sambung Melfan, teguran itu tidak diindahkan dan terkesan hembusan asap rokok malah diarahkan kepadanya. Melfan pun mengaku dirinya saat itu terpancing emosi karena teguran halusnya malah disepelekan.
"Saat itulah Pak Bupati meminta Arpan untuk mematikan rokoknya agar tidak terjadi gesekan antar kami dan tidak ada makian. Jadi bukan Pak Bupati yang awalnya menegur, tetapi saya," tegasnya.
Melfan membeberkan, bahwa sebelum meninggalkan kafe, rekan-tekan Arpan yang berjumlah 3 orang juga meminta maaf atas sikap Arpan kepada Bupati Tapteng. "Bupati meminta mereka pergi karena kami mulai terpancing emosi atas penyataan Arpan yang menyebutkan jika dia duluan di sini," ucapnya.
Oleh karena itu menurut Melfan, hal ini perlu diluruskan, karena di pemberitaan itu tidak seperti kejadian sebenarnya. Dia pun merasa kecewa dan perlu mengklarifikasi karena kejadian itu juga dikaitkan dengan kasus pembacokan yang menimpa Arpan di Pelabuhan Lama.
"Aneh saja, kejadian di Cafe Matahari pada Senin (18/1/2021), kemudian dia (Arpan) mengaku di bacok hari Sabtu (23/1/2021) tengah malam saat berpacaran. Kami saja sudah tidak ingat lagi kejadian di kafe itu, kok jadi dikait-kaitkan," imbuhnya.
Dikesempatan ini, Melfan juga menegaskan akan mempertimbangkan jalur hukum jika pernyataan yang ada tidak diluruskan. "Saya ada di situ dan saya mengetahui apa yang terjadi. Jelas saya keberatan apalagi dikaitkan dengan nama Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani karena saya juga sebagai Anggota DPRD Kabupaten Tapteng yang harus menjaga kehormatan Bapak dari Rakyat Kabupaten Tapanuli Tengah," pungkasnya.