Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyebut akan memperjuangkan hak asasi manusia dan menyerukan diakhirinya perang di Yaman kepada Arab Saudi. Hal itu disampaikan Blinken dalam panggilan telepon pertamanya dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan.
Dilansir dari AFP, Minggu (7/2/2021) Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price mengatakan telepon dilakukan pada Jumat lalu (5/2) di mana keduanya 'membahas keamanan regional, kontra terorisme, dan kerja sama untuk mencegah dan mempertahankan diri dari serangan' di kerajaan Saudi.
"Menteri luar negeri menguraikan beberapa prioritas utama dari pemerintahan baru termasuk mengangkat masalah hak asasi manusia dan mengakhiri perang di Yaman," tambahnya.
Faisal Bin Farhan turut mengucapkan selamat kepada Blinken atas pengangkatannya dan mengatakan bahwa Riyadh berharap dapat bekerja sama dengan Washington.
"Kerajaan sangat ingin bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menegakkan keamanan dan stabilitas di kawasan itu", katanya.
Blinken dan Faisal bin Farhan juga membahas hubungan historis dan strategis antara kedua negara.
Hal ini menyiratkan perbedaan sikap dari mantan presiden Donald Trump. Ia dituduh oleh para kritikus kurang menghormati hak asasi manusia dalam mendukung para pemimpin Saudi.
Saat kongres AS menganggap Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis AS, Jamal Khashoggi, Trump malah menegaskan kembali dukungannya kepada pangeran dan menjelaskan bahwa hubungan dan penjualan senjata dengan sekutu utama Riyadh itu lebih penting daripada apa pun.
Panggilan telepon dilakukan setelah Biden mengumumkan akan mengakhiri dukungan AS untuk perang Arab Saudi di Yaman, dimana AS terlibat membantu pemerintah melawan pemberontak Houthi sejak 2015. Biden juga mengatakan pemerintahannya akan mengakhiri semua penjualan senjata terhadap sekutu Arab Saudi dalam perang Yaman.
Biden menunjuk diplomat Timothy Lenderking, yang memiliki pengetahuan luas tentang kawasan itu, sebagai utusan khusus AS untuk Yaman.
Arab Saudi menyambut baik keputusanBiden dan mengatakan akan berkomitmen untuk bekerja sama dengan kerajaan untuk mempertahankan kedaulatannya dan melawan ancaman terhadapnya.
Price mencatat Amerika Serikat masih akan mendukung Arab Saudi di luar perang Yaman. Dia menggambarkan sikap pemerintah yang "kembali ke prosedur standar" dalam meninjau setiap kesepakatan senjata.
Dalam mengakhiri dukungan untuk perang Saudi di Yaman, Biden memenuhi janji kampanye kepada para aktivis yang merasa khawatir dengan penderitaan tersebut.
Perang enam tahun itu telah menewaskan puluhan ribu dan jutaan orang mengungsi, memicu PBB menyebutnya sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Pemerintah Yaman dan kelompok Houthi menyambut baik sikap Biden untuk mengakhiri konflik di negara itu.(dtc)