Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga TBS di Sumatra Utara (Sumut) pekan ini kembali turun ke Rp 2.399,19 dari pekan lalu Rp 2.534,72/kg. Harga TBS petani masih dipengaruhi kinerja minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang kini berada dilevel RM 4.064/metrik ton setelah sempat menyentuh angka RM 4.129/metrik ton.
Secara rinci, harga penetapan TBS sawit Provinsi Sumut 9-15 Juni 2021 untuk:
Umur 3 tahun Rp 1.862,02/kg
Umur 4 tahun Rp 2.037,48/kg
Umur 5 tahun Rp 2.154,05/kg
Umur 6 tahun Rp 2.214,80/kg
Umur 7 tahun Rp 2.236,03/kg
Umur 8 tahun Rp 2.294,49/kg
Umur 9 tahun Rp 2.338,80/kg
Umur 10-20 tahun Rp 2.399,19/kg
Umur 21 tahun Rp 2.393,98/kg
Umur 22 tahun Rp 2.361,46/kg
Umur 23 tahun Rp 2.337,30/kg
Umur 24 tahun Rp 2.257,39/kg
Umur 25 tahun Rp 2.185,85/kg
Untuk harga rata-rata CPO lokal dan ekspor turun ke Rp 10.465,44 dari pekan lalu Rp 11.162,14/kg dan rata-rata harga kernel Rp 7.245 dari pekan lalu Rp 7.397,33/kg. Sementara faktor K adalah 88,78%.
Sementara itu, harga TBS sawit di tingkat petani juga ikut melorot. Jika pekan lalu harga tertingginya Rp 2.100/kg, pekan ini hanya Rp 2.040/kg. Begitupun, semua daerah penghasil sawit masih mampu mencatatkan harga di level Rp 2.000-an/kg.
Secara rinci, harga TBS pekan ini di 15 daerah penghasil sawit di Sumut yakni:
1. Langkat Rp 2.000/kg
2. Deli Serdang Rp 2.010/kg
3. Serdang Bedagai Rp 2.030/kg
4. Simalungun Rp 2.020/kg
5. Batubara Rp 2.000/kg
6. Asahan Rp 2.015/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp 2.020/kg
8. Labuhanbatu Rp 2.030/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp 2.035/kg
10. Padanglawas Utara Rp 2.000/kg
11. Padanglawas Rp 2.040/kg
12. Tapanuli Selatan Rp 2.020/kg
13. Mandailing Natal Rp 2.000/kg
14. Tapanuli Tengah Rp 2.000/kg
15. Pakpak Barat Rp 2.035/kg
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, harga TBS pekan ini mengalami penurunan dari pekan lalu. "Memang masih bisa rata-rata Rp 2.000-an/kg. Tapi dua pekan terakhir penurunannya lumayan juga. Karena dua pekan lalu sudah ada daerah penghasil yang menerima harga sebesar Rp 2.200/kg," katanya, Kamis (10/6/2021).
Gus mengatakan, sentimen kinerja CPO memang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga di petani. Selain itu, ada juga pengaruh permintaan pasar.
"Tapi kita belum tahu seberapa besar pengaruh permintaan pasar. Karena ekspor CPO sudah mulai membaik," katanya.