Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapsel. Daerah Siuhom dan Kelurahan Sangkunur dua kampung berbeda kecamatan. Di batasi kawasan hutan berkepanjangan. Hari demi hari, bulan dan tahun terus berputar bagaikan jarum jam. Puluhan tahun kawasan ini terisolir. Diperkirakan 2.000 jiwa warganya hanya mengandalkan alam sebagai mata pencaharian. Kawasan hutan diolah jadi lahan pertanian dan kebun, tanaman salak, pisang dan karet menjadi andalan warga.
Jalan tanah liat berbukit dan berbatu hanya dapat dilalui kuda sebagai moda transportasi mengangkut hasil kebun diantar untuk dijual ke pasar kecamatan Sitinjak. Jalan setapak tak bisa diperlebar karena ketidak mampuan tangan-tangan mungil dari warga yang sudah letih tak berkesudahan.
Puluhan tahun mereka berharap pemerintah hadir untuk membuka akses jalan ke kampung mereka. Perkampungan Siuhom dan Tangga Batu termasuk kampung tua namun karena berada di kawasan hutan daerah ini tak maju layaknya desa lainnya. Kampung tua ini berada di lereng-lereng bukit. Rumah-rumah tua dan gereja jadi saksi bisu karena umurnya ada yang lebih dari 50 tahun. Kini bangunan-bangunan itu masih berdiri di Tangga Batu, Siuhom Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.
Ketidak berdayaan pemerintah bisa dipahami. Untuk menyentuh kawasan hutan urusannya panjang dan berliku. Tahun 2021 TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 111 Kodim 0212/TS melirik kondisi warga masyarakat Siuhom yang ternyata sangat membutuhkan jalan yang sebelumnya viral. Daerah Tapanuli Selatan daerahnya yang luas daerah-daerah terisolir masih ditemukan. Salah satunya daerah Tangga Batu ada di selatan kota Padangsidimpuan. Jaraknya hanya sekitar 4 Km dari jalan hitam pasar Sitinjak ibukota kecamatan Angkola Barat Dusun Tangga Batu, Siuhom terisolir akibat berada dikawasan hutan.
Doa warga bagai telah didengar dan di ijabah Allah SWT melalui TNI dengan program TMMD tahun ini berada di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Angkola Barat dan Kecamatan Angkola Sangkunur dipusatkan di Desa Siuhom, Tangga Batu, Batu Rosak,Huta Tonga dan Pasir Bidang.
Dandim 0212/TS, Letkol Inf Rooy Chandra Sihombing, menjelaskan, hingga memasuki hari ke 27 TMMD reguler 111 kegiatan mulai rampung. Baik kegiatan sasaran fisik dan sasaran non fisik. Untuk pembukaan jalan sepanjang 8 Km sudah tuntas, begitu juga pembuatan jamban kayu serta pengerasan jalan. Semua kegiatan tinggal finishing.
Adapun kegiatan sasaran fisik yaitu, Pembukaan badan jalan sepanjang 8 Kilometer termasuk 1400 meter Pengerasan Jalan di batas akhir Pasir Bidang Kecamatan Angkola Sangkunur. Pembangunan 9 titik jembatan kayu, drainase, serta sasaran tambahan seperti pembuatan septik tank, juga renovasi rumah ibadah. Kemudian kegiatan non fisik meliputi Penyuluhan Wawasan Nusantara, Penyuluhan Bela Negara, Pelayanan Kesehatan (Bahaya Narkoba), Penyuluhan Hukum dan Kamtibmas, Penyuluhan Pertanian, Sosialisasi Covid 19, Sosialisasi Stunting, Kegiatan Posyandu dan Posbindu PTM.
Dapat Apresiasi
Kunjungan Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) yang dipimpin Mayjen TNI Eka Wiharsa saat meninjau lokasi kegiatan TMMD ke-111 di Desa Siuhom Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Jum'at (02/07/2021) lalu.
Jenderal Bintang Dua sangat mengapresiasi kegiatan ini berjalan dengan baik kendati pada suasana pandemi Covid-19.
Tujuan kegiatan TMMD selain untuk membantu percepatan pembangunan di daerah juga untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat serta sebagai sarana untuk mempererat kemanunggalan TNI-Rakyat.
"Atas nama Kepala Staf TNI-AD kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah Daerah serta seluruh komponen masyarakat atas kerjasama dan semangat gotong-royong dalam mendukung kelancaran kegiatan TMMD yang sedang berjalan ini,"katanya.
Dia juga mengingatkan agar dalam pelaksanaan kegiatan TMMD ini tetap perhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak menimbulkan klaster baru.
Apresiasi juga datang dari Bupati Tapanuli Selatan Dolly Pasaribu. Dengan telah masuknya TNI Membangun Desa (TMMD) menjadi pintu masuk pemerintah untuk melakukan sentuhan pembangunan berkelanjutan hingga daerah itu terbuka.
"Kita ketahui bersama bahwa lokasi tersebut adalah lokasi kawasan hutan selama ini. Namun kita sangat mendorong warga masyarakat untuk bergotong royong dengan swadaya. Setelah dibuka begini karena izinnya keluar dari teman-teman kita Tentara Nasional Indonesia tentunya kita akan terus berupaya supaya kawasan tersebut terbuka dan bermanfaat," kata Bupati.