Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Vaksinasi massal covid-19 bagi pelajar di Provinsi Sumatera Utara, mulai digencarkan. Adalah Pemko Medan yang mulai melaksanakannya di Puskesmas-puskesmas sejak 7 Juli 2021.
Vaksinasi massal pelajar digelar Badan Inteligen Negara (BIN) bekerja sama dengan tenaga kesehatan Medan dan Sumut, Rabu (14/07/2021).
Kegiatan vaksinasi pelajar yang dirangkai dengan pencanangan vaksinasi door to door atau dari rumah ke rumah, dilaksanakan di SMP Negeri 11, Jalan Budi Kemenangan Medan.
Di sejumlah titik lainnya, seperti di Puskesmas Helvetia, Lantor Lurah Helvetia Tengah dan di Jalan Gaperta Ujung Medan, kegiatan serupa juga digelar BIN.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Kasdam I/BB, Brigjen TNI Didied Pramudito, Kepala BIN Daerah Sumut, Brigjen Asep Jauhari Puja, Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, datang meninjau di SMPN 11 Medan.
Gubernur Edy mengatakan mendukung penuh vaksinasi massal pelajar. "Kegiatan vaksinasi pelajar untuk membuat kekebalan tubuh kita dalam rangka menghambat kemungkinan-kemungkinan kita terpapar," kata Edy.
Sehingga dengan divaksin, imun seseorang lebih siap jika berhadapan atau berada di sekililing orang yang terpapar. "Dan kita bersyukur kepada Tuhan dari usia 12 sampai 18 sudah diijinkan untuk divaksin," ujarnya.
Ia mengatakan vaksinasi akan dilakukan secara maraton. Mulai dari Pemprov Sumut, Pemkab/Pemko, TNI dan Polri, dan saat ini BIN, terus melakukan vaksinasi. Artinya semua pihak harus mendukung pelaksanaan vaksinasi.
Secafa maraton kitanlaksanakan oleh lplda panhdam dan sekaramh dilaksnaakan oleh BIN. Tapo pwmprob dan pwlko sudah leni dulu kepaksnalamalamnya
"Tapi kalau nggak dibantu semua pihak, akan sulit bagi Sumut mencapai target 70%. Inilah yang kita lakukan bersama-sama," ujar Edy.
Secara khusus bagi masyarakat Sumut, ujar Edy mengimbau, jangan menolak dan jemput bola untuk vaksin. Hingga saat ini masyarakat yang sudah divaksin 22%, dan yang belum 48% lagi. "Kita akan lakukan terus," pungkasnya.