Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021. Proyeksi ditujukan kepada ekonomi dunia, maupun negara maju dan berkembang salah satunya Indonesia.
Khusus Indonesia, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,9% tahun 2021 dan 5,9% untuk 2022. Ramalan itu lebih rendah 40 basis points (bps) jika dibandingkan dengan perkiraan edisi April 2021 yang 4,3%.
Indonesia tidak menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mengalami revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi. IMF juga mengoreksi ke bawah perkiraan pertumbuhan ekonomi Filipina dan Malaysia.
"Sebagian besar pertumbuhan (ekonomi) mengalami koreksi ke bawah untuk ekonomi berkembang di kawasan Asia," kata IMF dalam laporan World Economic Outlook terbaru edisi Juni 2021, Rabu (28/7/2021).
Malaysia misalnya, pada April lalu pertumbuhan ekonominya diproyeksikan di kisaran 5,5%. Sayangnya pada bulan ini, ekonomi Malaysia sepanjang tahun 2021 dikoreksi menjadi kisaran 4,7%. Sementara Filipina, yang sebelumnya diperkirakan mampu tumbuh hingga 6,9% di tahun 2021 ini, dikoreksi menjadi sebesar 5,4%.
Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi untuk negara berkembang pun mengalami koreksi sebesar 0,4%. India misalnya, kinerja perekonomian untuk tahun 2021 diperkirakan bakal tumbuh 9,5% atau mengalami koreksi 3 poin jika dibandingkan dengan perkiraan di April lalu.
Di sisi lain, Cina juga mengalami koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 8,1% untuk tahun 2021 ini.
"Prospek pertumbuhan ekonomi di India telah mengalami koreksi ke bawah seiring dengan gelombang kedua pandemi COVID-19 yang cukup parah sepanjang Maret-Mei 2021 dan diperkirakan akan mengalami proses pemulihan yang cukup lamban," tulisnya.
Secara keseluruhan, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di kisaran 6% untuk 2021, tidak berubah dibandingkan dengan proyeksi April lalu, Sementara pada 2022, perekonomian global diperkirakan tumbuh 4,9%.
"Meski tahun 2021 proyeksi tidak berubah dari April lalu, terdapat revisi yang menjadi penyeimbang antara negara maju dan berkembang. Hal ini menunjukkan perbedaan dari perkembangan pandemi dan pergeseran kebijakan," ucapnya.(dtf)