Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya bisa tumbuh 3,9% tahun ini. Ramalan itu lebih rendah 40 basis points (bps) jika dibandingkan dengan perkiraan edisi April 2021 yang 4,3%.
Ramalan itu lebih rendah dibandingkan dengan target pemerintah. Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertama kali menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 4,5-5,5% di 2021.
"Asumsi indikator ekonomi makro yang kami pergunakan adalah sebagai berikut, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 4,5%-5,5%," kata Jokowi dalam penyampaian keterangan pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2021 beserta nota keuangan, 14 Agustus 2020 lalu.
Seiring dengan lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, pemerintah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi hanya 3,7-4,5%. Hal itu disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Airlangga menjelaskan saat ini pertumbuhan ekonomi terganggu karena adanya peningkatan infeksi virus COVID-19 strain delta. Hal itu mendorong pemerintah melakukan pengetatan kegiatan sosial dan ekonomi lagi seperti PPKM.
"Dengan skenario tersebut maka range pertumbuhan ekonomi kita itu berada di antara 3,7 sampai dengan 4,5%, itu tergantung daripada kondisi penanganan daripada strain delta ini," ungkap Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).
Senada dengan Airlangga, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 bisa tumbuh 3,7% sampai 4,5%.
"Keseluruhan tahun diproyeksikan 3,7%-4,5% setelah menyesuaikan dinamika lonjakan kasus COVID-19 sejak pertengahan Juni," kata bahan paparan Sri Mulyani.
Beda dengan pemerintah, ramalan Bank Indonesia (BI) soal pertumbuhan ekonomi 2021 justru lebih rendah dari IMF. Setelah ada PPKM ini, BI memperkirakan ekonomi 2021 hanya 3,8%.
"Asessment BI sementara dengan sebulan pelaksanaan PPKM Darurat maka pertumbuhan ekonomi diperkirakan 3,8%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat dengan Banggar DPR RI, Senin (12/7/2021).
Sebelumnya BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2021 pada rentang 4,1-5,1%, dengan titik tengah 4,6%. Proyeksi itu juga masih bisa berubah sewaktu-waktu karena risiko dan ketidakpastian dinilai masih sangat tinggi.
"Kita terus monitor perkembangannya ke mobilitas, konsumsi dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," jelasnya.(dtf)