Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Vaksinasi massal bertujuan baik dan harus didukung di masa pandemi covid-19 ini. Hanya saja, teknisnya perlu ditelaah lagi agar sampai menimbulkan kerumunan yang justru berisiko memicu penularan virus covid-19 itu sendiri.
"Saya lihat, teknisnya yang terkesan kurang begitu baik, meskipun vaksinasi massal terpenuhi tetapi dampak negatifnya juga ada," kata Ketua Fraksi NasDem DPRD Sumut, Tuahman Franciscus Purba, Rabu (4/8/2021)
Dijelaskan Tuahman, ada tiga aturan gubernur dalam mengatasi penyebaran covid-19. Yaitu iman, aman dan imun. Dari ketiga aturan itu, lanjut Tuahman, di aturan kedua yakni aman jelas disebutkan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan rajin mencuci tangan. Sedangkan iman adalah menjalankan ibadah sesuai agama dan ketiga menjaga imun agar tetap sehat yaitu dengan berolahraga dan istirahat yang cukup.
"Kalau terjadi kerumunan jelas tidak sesuai dengan dengan aturan yang kedua. Ini sangat kontradiktif,nmaka perlu ditelaah lagi. Saran saya pos-pos penyekatan itu diberdayakan untuk tempat vaksinasi. Dengan begitu akan lebih efektif dan tepat sasaran serta tidak menimbulkan kerumunan. Tentu pelaksanaannya harus disertai teknis dan prosedur juga menyertakan tenaga kesehatan," kata Tuahman.
Tuahman kembali mengingatkan masyarakat, bahwa vaksin bukanlah jaminan untuk terlepas dari covid-19. Tetapi dengan divaksin, imun tubuh seseorang diperkuat. Karena itu, kata Tuahman, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan saat menjalankan aktivitasnya.