Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekretaris Bidang Pengembangan dan Pengawasan Infrastruktur DPD Partai Demokrat Sumut, Ahmad Kamil Lubis memuji manuver Lokot Nasution, Wakil Bendahara Umum DPP yang mencari dukungan dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk bertarung di musyawarah daerah (Musda) yang akan dihelat dalam waktu dekat.
"Dalam politik jangan terlalu cengeng melihat manuver politik yang dibuat Lokot. Ia (Lokot) bisa bertemu dan mendapat dukungan Gubernur mungkin kemampuan politiknya merangkul orang lain yang dekat dengan Gubsu," ujarnya, Selasa (7/9/2021).
Selanjutnya dia menyebut, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain saat ini tidak mampu menjalin komunikasi dengan Edy Rahmayadi. "Selama ini Herri kemana saja, kenapa tidak ia lakukan membangun komunikasi politik ke Edy Rahmayadi," beber Kamil.
Kamil pun berharap seluruh kader dan pengurus Partai Demokrat di Provinsi Sumatera Utara dapat menyikapi dengan objektif polemik yang terjadi di internal partai menjelang musyawarah daerah.
"Para kader dan pengurus Partai Demokrat di DPD Sumut jangan sampai ikut berpolemik, terutama para ketua DPC yang ada 33. Kita nikmati dinamika politik partai kita ini dengan positif. Ini pasti berakhir dan menyatu kembali setelah musda," tandas Kamil.
Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain, sendiri mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dari DPP mengenai agenda musda. "Kita menunggu keputusan DPP. Saat ini Demokrat sedang melakukan bulan bakti menyambut 2 Dekade Partai Demokrat," ujarnya, Jumat (3/8/2021).
Ia menjelaskan, bentuk lain kesiapan mereka untuk melaksanakan Musda tersebut ditandai dengan pembentukan panitia. Pembentukannya sendiri menurutnya dilakukan sebelum kebijakan PPKM di Kota Medan. Namun pasca kebijakan PPKM, Partai Demokrat fokus dalam membantu masyarakat yang mengalami kesulitan.
"Kita melaksanakan bulan bakti Partai Demokrat dengan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang lagi mengalami kesulitan akibat dampak pandemi covid-19. Ini yang menjadi perhatian Partai Demokrat, setelah itu baru kita memikirkan Musda," jelasnya.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, sudah menjelaskan maksud pertemuannya dengan Lokot Nasution Wakil Bendahara Umum DPP Partai Demokrat pada Senin (30/8/2021) malam.
Edy tidak menampik jika dirinya disebut mendukung Lokot Nasution dalam musda mendatang untuk menjadi Ketua Partai Demokrat Sumut.
Tapi ia berpendapat, tidak bisa mendudukkan Lokot menjadi ketua. Ia tidak memiliki wewenang menggolkan itu sebab menurutnya, dirinya tidak punya hak untuk memilihnya.
"Orang datang sama saya, saya dukung. Perkara terpilih kan bukan saya yang milih," ujar Gubernur Edy Rahmayadi menjawab wartawan usai salat dzuhur dari Masjid Gubsu, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (06/09/2021).
Ditanya lagi apakah jamuannya itu mempertegas dukungan kepada Lokot? Gubernur Edy kembali memberi jawaban yang sama. "Iya semua datang ke tempatku yang orang mau maju, masak kularang. Semua kudukung, oke kudukung kau gitu. Perkara nanti yang milih ya kudoainlah bagus yang bagus," papar Edy.
Namun terlepas dari polemik dukung mendukung tersebut, Edy menyampaikan harapannya agar Musda Partai Demokrat Sumut nanti berjalan lancar dan sukses. Bagi Edy, Demokrat merupakan partai besar di republik ini, mengingat pernah berkuasa selama 10 tahun.
"Demokrat ini partai yang pernah memimpin bangsa ini. Ada tiga partai yang pernah memimpin bangsa ini. Golkar, PDI Perjuangan, dan Demokrat. Saya bisa bicara karena ketiganya ini sudah bisa kita rasakan. Bagaimana saat Golkar mimpin, PDI mimpin, dan Demokrat mimpin. Sempurnakah? Itu tergantung orang yang memandangnya. Tetapi yang perlu kalian tau, Demokrat pernah memimpin bangsa ini," jelasnya.