Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. DPD PAN Kota Medan menggelar musyawarah cabang (Muscab) VI bersama. Sebanyak 130 orang memperebutkan DPC PAN se-Kota Medan.
Ketua DPW PAN Sumut, Ahmad Fauzan Daulay, mengatakan muscab kali ini berbeda dengan sebelumnya. “Kalau dulu DPD yang turun ke kecamatan melaksanakan Muscab dan meng-SK-kan pengurus yang terpilih, kali ini DPW yang melaksanakannya, makanya kita buat secara kolektif. Untuk Medan, ini Muscab ke-8 yang telah di laksanakan DPW,” katanya, Rabu (29/9/2021).
Fauzan berharap, formatur yang terpilih nantinya dapat melaksanakan musyawarah secara kekeluargaan, karena seluruh calon yang mendaftar menjadi formatur dikirim DPD ke DPW. “Setelah disahkan, DPC langsung susun kepengurusan. Jangan ribut-ribut, damai-damai saja,” imbaunya.
Setelah DPC terbentuk, Fauzan, meminta para pengurus segera melakukan Musyawarah Kelurahan (Musran). “Jadi, pengurus DPC nanti agak ramping saja, tidak usah terlalu gemuk. Kalau pengurus ranting, sesuaikan dengan TPS yang ada. Tidak usah terlalu berpolitik ke dalam, tapi keluar. Tetap jaga persaudaraan, karena besok kerja lebih berat,” pesannya.
Terkait pencalegan Pemilu 2024, Fauzan, menyebutkan terbuka bagi seluruh kader. “Siapapun boleh Caleg. Kita akan lihat kinerjanya, mampu tidak mengambil hati masyarakat,” katanya.
Di sisi lain, Fauzan, menyampaikan kabar gembira kepada para kader PAN di tingkat cabang dan ranting, karena akan di siapkan dana saksi untuk persiapan Pemilu 2024. “Dana saksi ini akan istimewa bagi yang bekerja maksimal. Kota Medan sudah maksimal, karena mendapatkan pimpinan di legislatif. Jadi, untuk dana saksi nanti, kita tidak meraba-raba lagi seperti Pemilu sebelum-sebelumnya,” sebutnya.
Sementara Ketua DPD PAN Kota Medan, Bahrumsyah, menyampaikan Muscab VI Bersama PAN se-Kota Medan mengakomodir semua elemen yang ada. “Ada 130 orang yang mendaftar dan itu semua kita kirim ke DPW untuk di tetapkan menjadi formatur,” katanya.
Bahrum berharap, Muscab dapat berlangsung secara musyawarah dan mufakat setelah formatur di tetapkan. “Persoalan dinamika, itu biasa sebagai bentuk demokrasi. Sesama kader tidak perlu berpolitik, kalau mau berpolitik di luar sana,” katanya.