Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Kata gagal tak bisa menjadi representasi tepat buat periode pertama Romelu Lukaku di Chelsea. Ia menyebutnya menyakitkan, tapi juga sangat berharga.
Romelu Lukaku pindah ke Chelsea untuk pertama kalinya pada musim panas 2011. Usianya baru 18 tahun pada saat itu dan diproyeksikan menjadi penyerang top mengikuti jejak seniornya di Chelsea, Didier Drogba.
Tapi perjalanannya di Stamford Bridge jauh dari kata mulus. Setelah debut di musim 2011/2012, Lukaku kemudian dipinjam-pinjamkan karena minim kesempatan bermain.
Ia dipinjamkan ke West Bromwich Albion lalu ke Everton, yang pada akhirnya membelinya secara permanen. Tampil oke bersama Everton, Lukaku diboyong Manchester United namun dianggap kurang berhasil hingga dijual ke Inter Milan.
Penyerang tim nasional Belgia itu membuktikan dirinya di Inter dengan membawa mereka memenangi Scudetto. Chelsea lantas kepincut untuk memulangkan ke Stamford Bridge dan terwujud lewat transfer senilai 97,5 juta paun.
Ia akan diandalkan Thomas Tuchel dalam misi memenangi Premier League, usai berhasil membawa Chelsea juara Liga Champions musim lalu. Lukaku menjawab kepercayaan itu dengan tiga gol dari enam penampilan di Liga Inggris sejauh ini, sementara Chelsea memuncaki klasemen.
"Periode pertama di Chelsea itu menyakitkan dan sekaligus membantu. Tapi saya akan bilang lebih ke membantu, karena itu memberikan saya mentalitas dan pola pikir yang dibutuhkan untuk menjadi pemain yang sekarang," katanya dikutip AS.
"Timnya saat itu sangat bagus, tapi tidak ada yang melihat latihan ekstra yang mereka lakukan setelah sesi biasa. Sebagai pemain 18 tahun, saya jadi yang pertama melihatnya, betapa kerasnya para pemain bekerja."
"Saat itulah saya mengetahui bahwa itu yang harus dilakukan untuk menjadi pemain yang semacam ini. Saya bilang ke diri saya sendiri 'Ketika enggak bermain, inilah yang akan saya lakukan' dan pada dasarnya itu menjadi gaya hidup," imbuh pemain 28 tahun tersebut. dtc