Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Setiap tahunnya Indonesia selalu mengirimkan film karya sineas lokal ke kancah Oscar atau The Academy Awards. Pada tahun ini, Yuni yang berkesempatan untuk maju sebagai wajah Tanah Air di ajang tertinggi dalam industri film tersebut.
Yuni diumumkan oleh Komite Seleksi Oscar Indonesia sebagai wakil untuk kategori The International Features Film Award pada ajang tersebut.
"Berdasarkan penilaian komite yang ada, Komite Seleksi Oscar Indonesia 2021 menetapkan film berjudul Yuni produksi Fourcolours Film dan StarVision sebagai film yang berhak mewakili Indonesia dalam ajang 94th Academy Award pada kategori The International Features Film Awards," ujar Hanung Bramantyo, selaku ketua panitia penyeleksi pada Jumat (15/10/2021).
Film produksi Fourcolours Film tersebut dipilih karena memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Oscar. Selain itu film tersebut juga telah mempunyai prestasi di tingkat Internasional yang diyakini bisa membantu agar lebih dilirik oleh para juri.
Sebelumnya Yuni sempat meraih berhasil mendapat penghargaan Platform Prize pada Toronto International Film Festival 2021 dan mendapatkan ulasan positif dari beragam pengamat film di seluruh dunia. Bahkan film itu juga diulas dan menjadi bahasan bagi topik feminisme di tingkat dunia.
Platform Prize adalah penghargaan film tahunan yang dipersembahkan oleh Festival Film Internasional Toronto untuk film-film yang bernilai artistik tinggi yang juga menunjukkan visi penyutradaraan yang kuat.
Yuni yang digarap oleh sutradara Kamila Andini yang bercerita tentang seorang perempuan Bernama Yuni (Arawinda Kirana) merupakan siswa SMA yang dikenal cerdas di sekolahnya. Yuni layaknya remaja pada umumnya yang memiliki impian besar.
Ia memiliki impian yaitu dapat melanjutkan pendidikannya hingga ke jenjang perkuliahan.
Namun ternyata jalan Yuni untuk menggapai impiannya itu tidaklah mudah. Tinggal di lingkungan yang masih sangat memegang erat adat ketimuran, Yuni diminta untuk segera menikah setelah lulus sekolah.
Meski begitu Yuni tetap ingin menggapai mimpinya. Ia tetap bertekad untuk mengejar impiannya tanpa peduli dengan permintaan untuk segera menikah. Yuni bahkan telah menolak lamaran dari dua laki-laki yang tak dikenalnya.
Ternyata, ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah. Mendengar Yuni telah menolak dua lamaran laki-laki, memicu gosip tentang dirinya.
Di tengah gossip mengenai dirinya, Yuni semakin tertekan ketika datang laki-laki ketiga yang hendak melamarnya. Hal yang tak diinginkan pun terjadi, Yuni akhirnya harus memilih antara mempercayai mitos atau tetap pada pendiriannya untuk mengejar impiannya. dtc