Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Covid-19 kini menyerang sekolah-sekolah di wilayah Sumatera Utara. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terpaksa dihentikan di 21 sekolah SMA dan SMK. Sebab para siswa, guru dan tenaga pendidik di 21 sekolah itu terpapar covid-19. Jumlahnya ada sekitar 250-an orang. Terakhir adalah 38 orang dari 11 sekolah.
Dengan kata lain, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau secara daring, diberlakukan di 21 SMA dan SMK tersebut. PJJ menjadi alternatif agar peserta didik tetap mendapatkan pembelajaran.
"Laporan terakhir 11 sekolah PJJ, kemarin 10. Berarti total 21 sekolah PJJ," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Lasro Marbun di Medan, Kamis (17/02/2022).
Namun ada kabar baik, kata Lasro, yakni 187 siswa, guru dan tenaga pendidik SMA Plus Matauli Pandan yang sempat dikabarkan positif covid, hanya 3 yang positif.
"Mereka semua antigen kemarin, hanya 3 yang reaktif. Meski hanya 3, tetapi masih belum kita ijinkan SMA Matauli dibuka, sementara tetap PJJ," kata Lasro.
Di bagian lain, sekolah seperti SMAN 2 dan SMAN 3 Medan, masih tutup sementara, hingga satu minggu ke depan. "SMA 3 sudah kemarin swab PCR, SMA 2 juga, jadi agak apa, saya nggak tahu jadi atau nggak. Puskesmas sudah tracing, kalau hasil negatif masuk, kalau positif lanjut," ujarnya.
Meski kasus covid melanda sekolah-sekolah, kata Lasro Marbun, namun ia mengimbau orangtua, siswa dan para guru tidak panik. Bagi yang terpapar, dimintanya agar menjalani perawatan, baik di rumah sakit maupun isoman di rumah.
"Namun kita sudah minta agar sekolah mengaktifkan tim satgas covid di sekolah masing-masing. Kita pastikan juga protokol kesehatan terlaksana secara ketat di sekolah," ujar Lasro.