Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapsel. Workshop Diseminasi Program Pengelolaan Gambut Berkelanjutan hari ini, di Aula PTPN III Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Selasa (15/3/2022) menandai berakhirnya program IKI- PME di Tapanuli Selatan, tepatnya di Kelurahan Muara Manompas, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara (Sumut).
Workshop ini terlaksanan atas kerjasama Dinas Lingkungan Hidup Tapanuli Selatan, Yayasan Konservasi Indonesia dan Yayasan Lahan Basah/Wetlands International Indonesia dengan dukungan dari program IKI-PME.
"Mitigasi, Adaptasi melalui Konservasi dan Kehidupan Berkelanjutan pada Ekosistem Gambut dan Mangrove Indonesia" (bagian dari International Climate Initiative).
IKI-PME atau International Climate Initiative - Peat and Mangrove Ecosystems (IKI-PME) mendukung pelestarian mangrove dan gambut sebagai ekosistem kaya karbon untuk mendukung target pengurangan emisi, melalui dukungan pengelolaan kawasan konservasi, restorasi, dan pengembangan alternatif mata pencaharian masyarakat pada ekosistem mangrove dan gambut .
Di Sumatera Utara, proyek dilaksanakan pada tahun 2019-2022 di Kelurahan Muara Manompas Tapanuli Selatan
Eko Budi Priyanto, Coordinator of Wetlands Restoration, Yayasan Lahan Basah (YLBA), mengatakan Program yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2019 dengan melibatkan Yayasan Konservasi Indonesia (sebelumnya dikenal Conservation International Indonesia) serta serta Yayasan Lahan Basah (YLBA) untuk implementasi di lapangan.
Kegiatan pemulihan gambut secara berkelanjutan dengan melibatkan para pihak hingga masyarakat di tingkat tapak ini memberi manfaat bagi lingkungan.
“Kami telah menilai bahwa tingkat keberhasilan kegiatan sampai dengan akhir proyek menunjukkan nilai lebih dari 85 %, artinya kelompok berhasil dan secara otomatis pinjamannya berubah menjadi HIBAH," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa keberhasilan ini tentunya perlu mendapat apresiasi, dan perlu dilakukan upaya penyebarluasan informasi dan diskusi-diskusi lebih jauh untuk mengidentifikasi potensi pengembangan program bersama dengan stakeholders yang ada.
Hal senada juga disampaikan Susan Lusiana, IKI PME Senior Programme Manager, Yayasan Konservasi Indonesia bahwa peran penting ekosistem mangrove dan gambut selain sebagai ekosistem lahan basah penyimpan karbon, juga memberi berbagai manfaat untuk lingkungan dan masyarakat lokal.
"Terlaksananya proyek adaptasi mitigasi perubahan iklim melalui restorasi gambut 3R di Muara Manompas ini memberi contoh nyata, pengelolaan gambut secara berkelanjutan adalah keniscayaan agar gambut bisa memberi berbagai manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi kehidupan,termasuk upaya mitigasi perubahan iklim,” katanya.
Acara ini dihadiri pemangku kepentingan pemerintah dan perwakilan dari 20 kelompok Desa Terapung Raya dan Kelurahan Muara Manompas, Tapanuli Selatan.